Himalayapost.id – Air Terjun Kaieteur adalah salah satu keajaiban alam yang tersembunyi di hutan hujan Guyana, Amerika Selatan. Air terjun ini merupakan air terjun curah tunggal (single drop) terbesar di dunia berdasarkan debit air yang mengalir di atasnya. Air terjun ini memiliki ketinggian 226 meter (741 kaki) dan debit air rata-rata 663 meter kubik per detik (23.400 kaki kubik per detik).
Air terjun ini terletak di Sungai Potaro, Taman Nasional Kaieteur, yang meliputi area seluas 630 km persegi (242 mil persegi) yang melindungi alam dan hutan belantara. Taman nasional ini juga merupakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna yang endemik dan langka, seperti katak emas, burung elang harpy, dan bunga tanaman karnivora.
Air Terjun Kaieteur sekitar empat kali lebih tinggi dari Air Terjun Niagara, yang terletak di perbatasan antara Kanada dan Amerika Serikat, dan sekitar dua kali lebih tinggi dari Air Terjun Victoria, di perbatasan Zambia dan Zimbabwe di Afrika. Air terjun ini menawarkan pemandangan yang spektakuler dan menakjubkan, terutama saat musim hujan, ketika volume airnya meningkat dan menciptakan kabut yang memantulkan sinar matahari.
Air Terjun Kaieteur adalah salah satu daya tarik wisata utama di Guyana, yang menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya. Ada dua cara untuk mengunjungi air terjun ini: dengan pesawat kecil dari Georgetown, ibu kota Guyana, atau dengan perjalanan mendaki yang berlangsung 4-7 hari. Kedua cara ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada preferensi, anggaran, dan waktu yang tersedia.
Mengunjungi air terjun ini dengan pesawat kecil memungkinkan pengunjung untuk melihat pemandangan udara yang luar biasa dari hutan hujan dan air terjun. Pesawat kecil biasanya mendarat di landasan pacu yang dekat dengan air terjun, di mana pengunjung dapat berjalan kaki sekitar 15 menit untuk mencapai titik pandang terbaik. Waktu yang dihabiskan di air terjun biasanya sekitar satu jam, sebelum kembali ke pesawat dan terbang kembali ke Georgetown. Biaya untuk perjalanan ini berkisar antara 200-300 dolar AS per orang, tergantung pada operator dan jumlah penumpang.
Mengunjungi air terjun ini dengan perjalanan mendaki membutuhkan stamina, ketahanan, dan persiapan yang baik. Perjalanan ini melibatkan berjalan kaki sekitar 80 km (50 mil) melalui hutan hujan, sungai, dan bukit, dengan menginap di perkemahan atau pondok sederhana di sepanjang jalan. Perjalanan ini menawarkan pengalaman yang lebih mendalam dan petualangan dengan alam, serta kesempatan untuk melihat kehidupan liar dan budaya lokal. Biaya untuk perjalanan ini berkisar antara 500-800 dolar AS per orang, tergantung pada operator dan jumlah peserta.
Apapun cara yang dipilih, mengunjungi Air Terjun Kaieteur pasti akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan berharga. Air terjun ini adalah salah satu contoh dari keindahan dan kekuatan alam yang patut dihormati dan dilestarikan. (Ly)