Himalayapost.id – Dharmasraya, Sumatera Barat – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Dharmasraya terus melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah di tengah masyarakat.
Salah satu program unggulannya adalah “Gemar Berinfak,” yang diperkenalkan kepada siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah tersebut.
Ketua Baznas Dharmasraya, Z Lubis, melalui Wakil Ketua I Pengumpulan, Ridwan Syarif, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengumpulan infak dan sedekah tetapi juga sebagai wahana edukasi bagi siswa agar terbiasa berinfak sejak dini.
“Program itu, di samping salah satu upaya peningkatan pengumpulan infak sedekah, juga sebagai wahana edukasi bagi anak didik agar terbiasa gemar berinfak atau bersedekah secara dini,” ujar Ridwan di sela-sela kegiatan penyerahan celengan untuk siswa SD Negeri 12 Koto Besar di Nagari Koto Ranah, Kecamatan Koto Besar Dharmasraya, Kamis (17/07/2024).
Program “Gemar Berinfak” sudah diluncurkan beberapa bulan lalu, namun belum mampu menjangkau seluruh SD dan SMP di Dharmasraya karena keterbatasan sarana celengan. “Kita bertahap, sebab ketersediaan celengan itu sendiri terbatas,” imbuh Ridwan.
Ridwan menjelaskan bahwa program ini sangat sederhana. Siswa dibekali dengan celengan yang ditaruh di rumah masing-masing. Saat ada sisa belanja atau jajan, siswa dengan kesadaran dan keikhlasan memasukkan uang tersebut ke dalam celengan.
Mereka juga diharapkan mengajak orang tua dan saudara untuk ikut berpartisipasi mengisi celengan dari sisa belanja mereka.
“Selang dua, tiga bulan nanti infak sedekah dikumpul oleh Da’i Baznas kecamatan dan selanjutnya diserahkan ke Baznas. Dan 50 persen, bahkan bisa lebih, dari dana infak sedekah ini akan dikembalikan ke sekolah dalam bentuk program sosial bagi siswa di sekolah tersebut maupun di lingkungannya,” jelas Ridwan.
Kepala Dinas Pendidikan Dharmasraya, Bobby Perdana Riza, menyambut baik program ini sebagai pembelajaran luar sekolah yang mendidik siswa agar suka berinfak dan bersedekah.
“Tidak boleh ada pemaksaan terhadap siswa, dan infak sedekah ini pun tidak pula dikelola oleh sekolah. Sekolah hanya pendamping program,” terang Bobby dalam sambutannya. (NT)