Himalayapost.id – Dharmasraya, 07 Oktober 2024, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Dharmasraya melakukan kegiatan penaburan benih ikan lele dalam program SantriPreneur di Pondok Pesantren Pembangunan Pulau Punjung.
Kegiatan ini juga meliputi penyerahan bantuan berupa mesin untuk pakan ikan dan bahan pakan. Penyerahan tersebut dilakukan secara langsung oleh pimpinan Baznas, bersama Kepala Dinas Pangan dan Perikanan, serta Kabid Perikanan.
Dalam program ini, Baznas menyerahkan sebanyak 8.000 ekor benih ikan lele yang akan ditempatkan di lima kolam. Setiap kolam berukuran bundar dengan diameter 2 meter dapat menampung 1.600 benih ikan lele.
Selain itu, bantuan juga mencakup 420 kg bahan pakan ikan. Proses penggilingan bahan pakan akan dipandu langsung oleh penyuluh dari Dinas Pangan dan Perikanan, sehingga para santri tidak hanya menerima bantuan tetapi juga mendapatkan pelatihan dalam budi daya ikan lele.
Program SantriPreneur merupakan inisiatif Baznas untuk memberdayakan santri dengan memberikan keterampilan dan pengetahuan dalam bidang perikanan. Penyerahan bantuan ini dibagi menjadi dua tahap.
Tahap pertama adalah pembuatan lima kolam bundar, sedangkan tahap kedua mencakup penyerahan benih ikan, mesin penggiling pakan, dan bahan pakan. Total nilai bantuan dalam program ini mencapai Rp 30.000.000,-.
Ketua Baznas dalam sela-sela kegiatan penaburan benih ikan lele di Pondok Pesantren Pembangunan menyampaikan harapannya agar budi daya ikan lele ini dapat berjalan dengan baik.
Ia menekankan pentingnya tidak hanya keuntungan dari hasil panen, tetapi juga bagaimana program ini dapat menjadi wadah bagi para santri untuk belajar dan meningkatkan kapasitas serta keterampilan berwirausaha di masa depan.
“Kami berharap bahwa budi daya ikan lele ini tidak hanya memberikan keuntungan secara finansial, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran bagi para santri. Dengan keterampilan yang mereka peroleh, kami yakin santri dapat menjadi wirausahawan yang sukses di masa depan,” ungkap Ketua Baznas.
Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Dharmasraya juga menyambut baik program ini. Kepala Dinas Pangan dan Perikanan menekankan bahwa inisiatif semacam ini sangat penting dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan di daerah.
“Program SantriPreneur adalah langkah konkret untuk meningkatkan ketahanan pangan sekaligus memberikan keterampilan praktis kepada santri. Dengan demikian, mereka tidak hanya belajar, tetapi juga dapat berkontribusi pada masyarakat,” ujarnya.
Proses penggilingan pakan ikan yang akan dipandu oleh penyuluh Dinas Pangan dan Perikanan bertujuan agar para santri dapat memahami proses dari awal hingga akhir dalam budi daya ikan.
Hal ini mencakup teknik pembuatan pakan, pemeliharaan ikan, hingga proses panen. Diharapkan, melalui pengalaman langsung ini, santri dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dan menerapkannya dalam skala yang lebih besar di masa depan.
Dengan adanya program SantriPreneur, para santri tidak hanya mendapatkan pelatihan, tetapi juga peluang untuk memulai usaha sendiri. Keterampilan dalam budi daya ikan lele dapat menjadi modal berharga bagi mereka untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi keluarga.
“Kami ingin memberikan kesempatan kepada para santri untuk mandiri secara ekonomi. Dengan memiliki keterampilan berwirausaha, mereka bisa lebih siap menghadapi tantangan di masa depan,” tambah Ketua Baznas.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi santri, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Dengan bertumbuhnya usaha budi daya ikan lele, diharapkan masyarakat dapat menikmati hasil panen yang berkualitas dan terjangkau.
Selain itu, keberadaan pondok pesantren yang aktif dalam budi daya ikan juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan melakukan usaha yang berkelanjutan.
Kegiatan penaburan benih ikan lele dalam program SantriPreneur di Pondok Pesantren Pembangunan Pulau Punjung adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara Baznas dan Dinas Pangan serta Perikanan dapat menghasilkan program yang bermanfaat bagi generasi muda.
Dengan memberikan pelatihan dan bantuan langsung, Baznas berharap para santri dapat tumbuh menjadi wirausahawan yang mandiri dan peduli terhadap lingkungan.
“Dengan dukungan ini, kami berharap akan lahir generasi santri yang tidak hanya berpendidikan tetapi juga memiliki keterampilan untuk berwirausaha dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” tutup Ketua Baznas.
Dengan demikian, program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi santri untuk menjelajahi dunia wirausaha dan mengembangkan potensi mereka dalam bidang perikanan. (NT)