Himalayapost.id – Pakistan mengalami tragedi berdarah pada hari Minggu ketika sebuah bom bunuh diri meledak di sebuah kampanye umum politik di bekas daerah kesukuan Bajaur, barat laut Pakistan. Serangan ini menewaskan sedikitnya 45 orang dan menyoroti tantangan yang dihadapi negara dalam menahan militan.
Militan beroperasi terutama dari wilayah perbatasan Pakistan-Afghanistan, yang dikenal sebagai Daerah Kesukuan Federal. Wilayah ini telah menjadi pangkalan bagi sejumlah kelompok militan sejak masuknya pejuang gerilya pada tahun 1980-an dan kemudian Taliban serta al Qaeda setelah kampanye pimpinan AS di Afghanistan dimulai pada tahun 2001.
Salah satu kelompok militan paling berbahaya adalah Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), yang terdiri dari beberapa kelompok yang beroperasi secara individu di Pakistan. Sejak pembentukannya pada tahun 2007, TTP telah melakukan beberapa serangan paling berdarah di Pakistan. Meskipun kelompok ini telah mengalami perpecahan internal, menyulitkan upaya pemerintah untuk mengadakan pembicaraan damai dengan mereka.
Selain TTP, Negara Islam afiliasi ISIS di Khorasan (IS-K) juga aktif di wilayah ini. Pada tahun 2022, IS-K melakukan serangan terhadap sebuah masjid Syiah di Peshawar, Pakistan, yang menyebabkan banyak korban jiwa.
Selain itu, kelompok militan baru bernama Tehreek-e-Jihad Pakistan (TJP) juga telah muncul dan melakukan serangkaian aksi kekerasan, termasuk serangan terhadap pangkalan militer awal bulan ini yang menewaskan 12 tentara.
Ledakan bom bunuh diri pada hari Minggu menargetkan partai Jamiat Ulema Islam-Fazl (JUI-F) yang konservatif, yang merupakan sekutu utama dalam pemerintah koalisi. Meskipun JUI-F mendukung gerakan Taliban di Afghanistan, partai ini sebelumnya telah diserang oleh militan lokal karena menentang kampanye bersenjata mereka melawan negara.
Militan Islam di Pakistan bertujuan untuk menggulingkan pemerintah dan menerapkan hukum Islam yang ketat di negara mayoritas Muslim dengan populasi 220 juta orang.
Serangan mematikan ini menunjukkan eskalasi kekerasan oleh kelompok-kelompok militan di Pakistan, dan menggarisbawahi pentingnya upaya berkelanjutan dalam mengatasi ancaman yang kompleks ini bagi stabilitas dan keamanan negara. Pemerintah Pakistan dan komunitas internasional harus bersatu untuk menghadapi tantangan ini dan mencari solusi untuk mencegah lebih banyak kehilangan jiwa dan konflik yang lebih luas.
Editor : Leeyork
Sumber : Reuters