Himalayapost.id, Tanah Datar- “Sejengkal tanah pun, kita tidak akan menyerahkan wilayah Tanah Datar untuk diambil daerah lain. Dan siap dengan segala apapun termasuk jika harus di PTUN kan.”
Itulah yang disampaikan Bupati Tanah Datar Bupati Eka menanggapi klaim sepihak jalur pendakian Proklamator, Pasangrahan (Gaduang) di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi oleh Bupati Agam beberapa waktu lalu.
Melalui keterangannya, ia tegaskan jalur tersebut merupakan wilayah administrasi Kabupaten Tanah Datar.
“ini (jalur pendakian proklamator di TWA) berada di wilayah administrasi Tanah Datar, tidak di wilayah Kabupaten Agam, ada Permendagri nomor 110 tahun 2019,” ujar Bupati Eka Putra saat meninjau ke lapangan jalur dimaksud, Minggu (20/11/22).
Eka berpesan bahwa sebagai seorang pemimpin, Bupati Agam hendaknya terlebih dahulu mempelajari batas wilayah antara dua Kabupaten ini.
Ia berpesan jika jalur pendakian Proklamator, Pasangrahan (Gaduang) di TWA Gunung Marapi, masih diklaim Bupati Agam sebagai daerahnya, ia tidak segan-segan mempertahankan walaupun dengan berbagai cara.
“Kita tutup kaca spion, lihat ke depan. Kita berjalan pada ketentuan yang ada. Insha Allah, niat kita baik, bagaimana jalur pendakian Proklamator, Pasangrahan di TWA Gunung Marapi bisa dimanfaatkan masyarakat kita,” ujarnya.
Sementara Kepala BKSDA Wilayah II Sumatera Barat melalui Kasi Konservasi Wilayah II Sumatera Barat Eka Damayanti mengatakan tidak tahu pasti kejadiannya pada saat peresmian jalur pendakian Proklamator kaki Gunung Marapi Nagari Koto Baru.
“Rencananya kami memang mengundang kedua kabupaten yaitu Tanah Datar dan Agam, kami tidak bermaksud untuk mengesampingkan pimpinan daerah dari salah satu kabupaten. Namun sebetulnya semangatnya adalah bagaimana merangkul dua kabupaten ini supaya bisa ikut serta bersama-sama mengelola TWA Marapi,” ujar Eka Damayanti.
Dikatakannya, pihaknya tidak ada maksud ini dan itu karena sudah disepakati pada saat rapat di Padang dan hasil rapatnya pun sudah disampaikan ke Gubernur dan juga bupati Agam langsung.
“Sepengetahuan kami ini juga sudah disampaikan pada saat rapat internal mereka, sehingga menurut kami kejadian ini tidak ada unsur kesengajaan,” tambahnya.