• Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
Senin, Juni 16, 2025
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
himalayapost.id
No Result
View All Result
https://himalayapost.id
No Result
View All Result
Home Ototech

China Klaim Akan Membuat Chip Terbaik di Dunia

by Himalaya
September 13, 2023
in Ototech
0 0
0
China Klaim Akan Membuat Chip Terbaik di Dunia
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 Himalayapost.id – China tengah berupaya untuk mengurangi ketergantungannya pada teknologi asing, terutama di bidang chip semikonduktor.

Chip adalah komponen penting yang digunakan di berbagai perangkat elektronik, seperti ponsel, komputer, dan server. China merupakan pasar chip terbesar di dunia, namun sebagian besar chip yang digunakan di China masih diimpor dari negara-negara lain, seperti Amerika Serikat (AS), Taiwan, dan Korea Selatan.

AS telah memberlakukan sanksi-sanksi yang membatasi akses China ke teknologi chip AS, dengan alasan keamanan nasional dan pelanggaran hak paten. Sanksi-sanksi ini telah mempengaruhi perusahaan-perusahaan teknologi China, seperti Huawei, yang kesulitan mendapatkan pasokan chip untuk produk-produknya.

Huawei sendiri merupakan salah satu produsen ponsel terbesar di dunia, yang juga mengembangkan chip sendiri melalui divisi HiSilicon.

Untuk mengatasi tantangan ini, China telah berinvestasi besar-besaran untuk meningkatkan kemampuan produksi dan desain chip dalam negeri. Salah satu perusahaan yang menjadi andalan China adalah Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC), yang merupakan produsen chip terbesar di China.

SMIC telah berhasil membuat chip 7 nanometer (nm) yang disebut N+2, yang diklaim setara dengan chip 8 nm buatan Samsung dan lebih baik dari chip 10 nm buatan Intel.

BACA JUGA  Brabus 800 Black & Gold Edition Kecanggihan dan Keindahan dalam Satu Mobil Modifikasi

Chip 7 nm merupakan chip canggih yang memiliki ukuran transistor sangat kecil, sehingga dapat menampung lebih banyak transistor dalam satu chip.

Hal ini membuat chip menjadi lebih cepat, hemat energi, dan efisien. Chip 7 nm juga mendukung teknologi kecerdasan buatan (AI) dan jaringan seluler generasi kelima (5G), yang merupakan tren masa depan di industri teknologi.

SMIC telah menggunakan chip N+2 untuk ponsel Huawei Mate 60 Pro, yang diluncurkan pada September 2023 lalu. Ponsel ini menggunakan chipset Kirin 9000s, yang dirancang oleh Huawei bersama SMIC.

Kirin 9000s memiliki CPU delapan inti, GPU Mali-G78 MP24, dan unit pemrosesan neural (NPU) untuk AI. Kirin 9000s juga mendukung konektivitas 5G dengan modem Balong 5000.

Penggunaan chip N+2 oleh Huawei menimbulkan reaksi dari AS, yang mencurigai bahwa chip tersebut menggunakan teknologi AS tanpa izin. AS telah melarang perusahaan-perusahaan di dunia untuk menggunakan peralatan AS untuk memproduksi chip bagi Huawei, termasuk mesin extreme ultraviolet lithography (EUV) yang dibutuhkan untuk membuat chip 7 nm atau lebih canggih. Mesin EUV ini diproduksi oleh perusahaan Belanda ASML, yang juga dilarang menjualnya ke China.

BACA JUGA  Sedan Listrik Terbaru dari Perusahaan Jerman Akan Diluncurkan di Amerika Serikat pada 2024

Anggota DPR AS Mike Gallagher menyerukan agar pemerintah AS memutus semua ekspor teknologi ke Huawei dan SMIC, untuk menegaskan bahwa pelanggaran hukum AS dan ancaman keamanan nasional tidak akan ditoleransi.

Gallagher juga meminta agar pemerintah AS meningkatkan dukungan terhadap sekutu-sekutunya, seperti Taiwan dan Korea Selatan, yang memiliki industri chip yang kuat.

Sementara itu, China tidak tinggal diam dan terus berusaha untuk membuat chip yang lebih baik lagi. Perusahaan AI asal China HKUST Xunfei mengklaim bahwa Huawei telah memiliki GPU AI yang setara dengan A100 buatan Nvidia, yang merupakan salah satu GPU AI terbaik di dunia.

GPU AI ini dapat menjalankan model bahasa besar (LLM) seperti GPT-3 dan GPT-4 dengan performa tinggi. HKUST Xunfei juga berencana untuk meluncurkan LLM serba guna baru pada Oktober 2023 mendatang.

Dengan perkembangan ini, China berharap dapat mengurangi ketergantungan pada impor chip dan meningkatkan daya saing produk-produk teknologi dalam negeri.

China juga ingin menunjukkan bahwa negaranya mampu membuat inovasi-inovasi di bidang chip dan AI, yang merupakan sektor strategis bagi masa depan ekonomi dan militer. (Ly)

Himalaya

Himalaya

Next Post
Ukraina Mulai Lelah Menghadapi Rusia

Ukraina Mulai Lelah Menghadapi Rusia

Recommended

Tol Padang-Sicincin. (Arsip: Pemprov Sumbar)

Pembangunan Jalan Tol Padang-Sicincin Kembali Dilanjutkan

3 tahun ago
“Kisah Tak Terlupakan: Pertemuan Emosional Ema dan Edisar Setelah 40 Tahun Berpisah”

“Kisah Tak Terlupakan: Pertemuan Emosional Ema dan Edisar Setelah 40 Tahun Berpisah”

2 tahun ago

Popular News

    Connect with us

    https://himalayapost.id

    © 2024. PT. AROSUKAPOST MULTIMEDIA

    Navigate Site

    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
    • Disclaimer

    Follow Us

    No Result
    View All Result
    • Disclaimer
    • Home 1
    • Home 2
    • Home 3
    • Home 4
    • Home 5
    • Indeks Berita
    • Pedoman Media Siber
    • Privacy Policy
    • Redaksi

    © 2024. PT. AROSUKAPOST MULTIMEDIA

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In