Oleh :
Mon Haryadi
Guru SMKN 1 Sungai Rumbai
Mahasiswa S-2 Teknologi Pendidikan FKIP Undhar
Himalayapost.id – Pada era digital saat ini, penggunaan handphone semakin tinggi penggunaannya, handphone menjadi sebuah gadget praktis yang popular karena memiliki banyak fitur. Selama seseorang memiliki handphone yang terkoneksi dengan internet, tidak ada lagi alasan bagi seseorang untuk merasa bosan. Dalam handphone ada banyak sekali game yang bisa dimainkan, salah satunya adalah game online.
Game online adalah adalah permainan yang sangat marak di kalangan masyarakat, bisa diakses oleh semua kalangan, baik anak-anak, remaja dan orang dewasa. Game online bisa dimainkan kapanpun, dimanapun, dan dapat dimainkan secara besamaan atau berkelompok.
Fitur-fitur game online sangat menarik, berisi gambar dan animasi yang mendorong seseorang untuk terus bermain. Game online bermacam-macam ragamnya. Menjadi asyik bagi gamers (pemain) menggunakan kelincahan jemari tangan untuk menekan.
stick (tombol) yang dapat digerakkan sesuai dengan kehendak gamers itu sendiri. Gamers dapat berkompetisi untuk memperoleh poin tertinggi atau terendah yang berkonsekuensi menjadi pemain yang menang atau pemain yang kalah.
Ada beberapa alasan seseorang menyukai game online, diantaranya adalah kemudahan untuk mengaksesnya, memberikan kesenangan, tantangan, menghilangkan stress, atau sebagai pengisi waktu luang setelah beraktivitas.
Game online didominasi oleh siswa SD, SMP, SMA, SMK, bahkan mahasiswa. Siswa yang sering bermain game online menjadi kecanduan. Kecanduan bermain game online akan berdampak pada dirinya.
Kecanduan (addiction) game online adalah keadaan seseorang terikat pada kebiasaan yang sangat kuat dan tidak bisa lepas dari bermain game online secara fisik maupun psikologis. Kecanduan game online ini dari waktu ke waktu akan terjadi peningkatan frekuensi, durasi, atau jumlah dalam melakukan permainan game online tersebut tanpa mempedulikan akibat yang berdampak pada dirinya.
Seseorang yang mengalami kecanduan game online berlebihan akan memfokuskan dirinya hingga berjam-jam untuk selalu dapat bermain game, menjadi sebuah perioritas yang harus di utamakan dan kerap kali menelantarkan pembelajaran di sekolah.
Hasil wawancara dengan siswa yang berhasil di observasi adalah mereka mangutarakan bahwa bermain game online melalui handphone sangat seru dan menyenangkan, mereka bermain game online pada saat jam istirahat sekolah, atau di sela pergantian jam pelajaran, dan ada juga siswa yang mengutarakakan bahwa mereka bermain game online terkadang pada saat proses belajar mengajar di kelas.
Beberapa siswa lain juga mengutarakan, mereka tidak terganggu sama sekali dengan proses belajar mengajar, meskipun mereka mencari-cari waktu bermain game online pada saat jam pelajaran. Beberapa siswa menjawab, game online sangat mengganggu proses pelajaran, sehingga siswa tersebut merasa malas untuk belajar, malas mengerjakan tugas, malas mengikuti proses pembelajaran, lupa akan tugas-tugas yang diberikan dan lupa akan belajar yang mengakibatkan menurunnya presetasi belajar yang diberikan oleh bapak/ibu guru di sekolah.
Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Prestasi adalah hasil dari sebuah evaluasi terhadap individu yang di nilai. Prestasi biasanya digunakan sebagai tanda keberhasilan dari suatu usaha atau kegiatan yang telah di lakukan. Sedangkan belajar merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam penyelenggaraan suatu pendidikan. Prestasi adalah hasil yang dicapai. Belajar adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan perilaku yang dilakukan dengan sengaja untuk menghasilkan pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman baru kearah yang lebih baik, berusaha mengetahui sesuatu.
Prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah di capai setelah mengalami proses belajar atau setelah mengalami interaksi dengan lingkungannya guna untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang akan menimbulkan tingkah laku sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain, kesehatan jasmani, rohani, kondisi di sekitar siswa, strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan materi-materi pelajaran.
Prestasi belajar siswa dapat diukur dari hasil yang telah di capai oleh siswa, karena hasil evaluasi dapat mencerminkan kemampuan siswa dalam menguasai materi yang di ajarkan. Prestasi belajar merupakan tolak ukur keberhasilan siswa, dengan demikian.
proses belajar mengajar berhubungan erat dengan prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan pengukuran dan nilai tingkat penguasaan pengetahuan yang diperoleh melalui proses belajar dan dinyatakan dengan simbol, angka dan huruf.
Data yang diperoleh dari wawancara kepada salah satu pengajar diperoleh, siswa yang mengalami penurunan prestasi belajar ini di akibatkan dari beberapa faktor, salah satunya faktor bermain, termasuk kecanduan game online, karena dapat di akses oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja.
Siswa yang mengalami kecanduan pada aktivitas games, akan mempengaruhi prestasi balajarnya, sehingga mengurangi waktu belajar, mengurangi konsentarasi belajar. Faktanya adanya game online menurunkan prestasi belajar siswa.
Siswa yang sudah kecanduan game online akan mempengaruhi prestasi dalam belajarnya dan jika prestasi belajarnya terganggu maka akan mendapatkan prestasi belajar yang tidak baik. Siswa yang sudah kecanduan game online membutuhkan penangan khusus. Kesimpulannya adalah Game online sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
Terkait rendahnya prestasi belajar siswa maka yang perlu diperhatikan adalah, peran orang tua pada belajar anak-anaknya harus maksimal, memperhatikan pergaulan anaknya, memberikan kasih sayang dan perhatian lebih. Masyarakat sebagai tempat belajar siswa harus kondusif, guru bersikap hangat terhadap siswa, penyajian pelajaran, kurikulum, dan sebagainya.
Di sekolah game edukasi dapat dibuat dan dikembangkan oleh guru sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai, Game yang bersifat interaktif, menarik minat,
menyenangkan, tidak membosankan siswa. Saat ini di internet banyak tersedia game edukasi yang dapat dimanfaatkan oleh siswa sebagai media pembelajaran, tentunya dengan memilih game yang tepat.