Himalayapost.id – Iran, negara yang dikenal sebagai salah satu kekuatan militer di Timur Tengah, baru-baru ini menunjukkan kemampuan terbarunya dalam bidang teknologi drone.
Dalam parade militer yang digelar pada Jumat, 22 September 2023, Iran memperkenalkan drone bernama Mohajer-10, yang diklaim sebagai drone dengan jangkauan terjauh di dunia.
Mohajer-10 adalah drone buatan Iran yang memiliki jangkauan operasional hingga 2.000 kilometer dan bisa terbang hingga 24 jam tanpa henti. Drone ini juga mampu membawa muatan hingga 300 kilogram, yang bisa berupa senjata atau peralatan lainnya.
Drone ini merupakan pengembangan dari drone Mohajer-6, yang memiliki jangkauan dan muatan lebih rendah.
Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang menyaksikan parade tersebut, mengatakan bahwa Iran telah menjadi negara maju dan berteknologi dalam industri militer dan pertahanan. Ia juga menegaskan bahwa pasukan Iran menjamin keamanan di kawasan dan Teluk Persia, dan bahwa perlawanan adalah cara yang dilakukan saat ini.
Drone Mohajer-10 tidak hanya menarik perhatian dunia karena kemampuannya yang luar biasa, tetapi juga karena pesannya yang provokatif.
Dalam sebuah video yang dirilis oleh media Iran, drone tersebut ditampilkan di antara perangkat keras militer lainnya, dengan teks bertuliskan “siapkan tempat perlindungan Anda” dalam bahasa Ibrani dan Persia. Ini menunjukkan bahwa Iran tidak takut menghadapi musuh bebuyutannya, Israel, yang berjarak sekitar 1.600 kilometer dari Teheran.
Iran memang dikenal sebagai negara yang gencar mengembangkan program dronenya, terutama setelah insiden penembakan drone AS oleh Iran pada tahun 2019.
Iran juga diduga telah memasok drone kepada sekutu-sekutunya di Timur Tengah, seperti Suriah, Irak, Lebanon, dan Yaman.
AS sendiri telah menuduh Iran memasok drone kepada Rusia untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina, tetapi Iran membantah tuduhan tersebut.
Drone merupakan senjata yang efektif dan murah untuk melakukan operasi militer tanpa mengorbankan nyawa manusia. Namun, drone juga menimbulkan masalah etis dan hukum, terutama terkait dengan tanggung jawab dan akuntabilitas atas penggunaannya.
Selain itu, drone juga meningkatkan risiko konflik dan ketegangan antara negara-negara yang bersaing dalam bidang teknologi ini. (Ly)