Himalayapost.id – Ekonomi Israel mulai terguncang akibat konflik yang berkepanjangan dengan Hamas di Gaza. Sejumlah sektor ekonomi, seperti pariwisata, perdagangan, dan investasi, mengalami penurunan.
Menurut data dari Bank of Israel, pertumbuhan ekonomi Israel pada kuartal ketiga 2023 hanya mencapai 0,1%, jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,5%. Hal ini disebabkan oleh penurunan permintaan domestik dan internasional akibat konflik.
Sektor pariwisata, yang merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi perekonomian Israel, mengalami penurunan tajam. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Israel pada bulan Juli dan Agustus 2023 turun hingga 60% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, sektor perdagangan juga mengalami penurunan. Nilai ekspor Israel pada bulan Juli dan Agustus 2023 turun hingga 20% dibandingkan tahun sebelumnya.
Investasi asing langsung (FDI) ke Israel juga mengalami penurunan. Nilai FDI ke Israel pada bulan Juli dan Agustus 2023 turun hingga 50% dibandingkan tahun sebelumnya.
Konflik yang berkepanjangan di Gaza juga berdampak terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat Israel. Harga barang-barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan, dan tingkat pengangguran meningkat.
Pemerintah Israel telah mengambil sejumlah langkah untuk mengurangi dampak konflik terhadap perekonomian. Pemerintah telah memberikan bantuan keuangan kepada para korban konflik, dan telah menawarkan insentif kepada para investor untuk tetap berinvestasi di Israel.
Namun, para ekonom memperkirakan bahwa dampak konflik terhadap perekonomian Israel akan terus berlanjut hingga konflik tersebut berakhir. (Ly)