Himalayapost.id, Agam- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologis merilis tingkat aktivitas Gunung Marapi mengalami peningkatan aktivitas.
Disebutkan, terjadi erupsi eksplosif pada tanggal 7 januari 2023, pukul 06.11 WIB dengan tinggi kolom abu 300 meter di atas puncak. Ancaman bahayanya berupa erupsi abu disertai lontaran material/pasir yang berpotensi melanda wilayah dengan radius 3 km dari pusat erupsi Kawah Verbeek.
Erupsi ini diawali oleh peningkatan gempa vulkanik dalam pada tanggal 25 Desember 2022 yang terekam sebanyak 13 kali dan terjadinya inflasi pada data tiltmeter stasiun puncak.
Data kegempaan sejak tanggal tanggal 26 Desember 2022 hingga 6 januari 2023 terekam 11 kali gempa hembusan, 9 kali gempa tornillo, 3 kali gempa vulkanik dangkal, 10 kali gempa vulkanik dalam, dan 30 kali gempa tektonik lokal.
Senin (9/1/23), Pemkab Agam mengeluarkan imbauan meningkatkan kewaspadaan kepada masyarakat yang berada di sekitar TWA Gunung Marapi.
“Diimbau kepada masyarakat Kabupaten Agam dan pengunjung/wisatawan untuk melakukan tindakan antara lain; mengosongkan wilayah di sekitar Gunung Api Marapi dengan radius 3 km dari kawah/puncak, dilarang melakukan aktivitas pendakian/wisata ke Gunung Api Marapi, dan masyarakat diminta untuk tidak panik dan tetap menjaga kewaspadaan terhadap ancaman erupsi Gunung Api Marapi,” tulis imbauan tersebut.