Himalayapost.id – Henry Kissinger, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, meninggal dunia pada Rabu (29/11/2023) di usia 100 tahun. Ia meninggal di rumahnya di Kent, Connecticut, Amerika Serikat.
Kissinger lahir di Fuerth, Jerman, pada tahun 1923. Ia adalah seorang penyintas Holocaust yang keluarganya melarikan diri ke New York City untuk menghindari peristiwa tersebut. Pengalaman inilah yang membentuk pandangan Kissinger terhadap politik luar negeri.
Kissinger memulai kariernya di pemerintahan AS sebagai penasihat di Kementerian Luar Negeri pada tahun 1957. Ia kemudian diangkat menjadi Penasihat Keamanan Nasional oleh Presiden Richard Nixon pada tahun 1969.
Sebagai Penasihat Keamanan Nasional, Kissinger bertanggung jawab untuk merundingkan keluarnya AS dari perang Vietnam yang sangat tidak populer. Ia juga memainkan peran penting dalam meredakan ketegangan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet selama Perang Dingin.
Pada tahun 1973, Kissinger memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian bersama dengan Le Duc Tho, Menteri Luar Negeri Vietnam Utara. Penghargaan ini diberikan atas upaya mereka untuk mengakhiri perang Vietnam.
Namun, warisannya ternoda ketika ia diketahui sebagai pejabat yang mengizinkan pemboman rahasia di Kamboja yang netral, dan menewaskan puluhan ribu warga sipil. Ia juga mendukung pemerintahan Chile yang dipimpin oleh Augusto Pinochet, yang dikenal sebagai diktator yang kejam.
Pandangan masyarakat tentang Henry Kissinger bersifat beragam, dimana ia dikenal sebagai ahli politik global oleh sebagian orang, namun sebagian lainnya menilainya sebagai penjahat perang. Keputusan-keputusan kontroversial yang diambil oleh Kissinger selama masa jabatannya sebagai pejabat publik menciptakan polarisasi opini tentang kepribadian dan kinerjanya.
Kissinger meninggalkan dunia dalam usia 100 tahun dengan sebuah warisan yang kompleks dan banyak kontroversi. Sementara sebagian orang menganggapnya sebagai seorang ahli politik global yang brilian dan sangat terampil, sebagian lainnya terus menuduhnya sebagai penjahat perang.
Warisan Kissinger akan terus membangkitkan perdebatan dan analisis tajam tentang kinerjanya sebagai seorang pejabat publik dan bagaimana pandangan dan keputusan yang diambilnya telah mempengaruhi sejarah global. (Ly)