Himalayapost.id – Kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengancam akan memutuskan kabel internet dunia di Laut Merah. Pemerintah Yaman yang diakui PBB mengungkapkan bahwa kelompok tersebut berencana untuk menyabotase jaringan kabel bawah laut yang penting bagi fungsi internet dunia dan transmisi data keuangan. Peringatan ini muncul setelah sebuah saluran Telegram yang terkait dengan Houthi mempublikasikan peta kabel-kabel tersebut.
Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Jazirah Arab melaporkan bahwa sekitar 16 kabel bawah laut melewati Laut Merah menuju Mesir, di antaranya adalah Asia-Africa-Europe AE-1 yang membentang dari Asia Tenggara ke Eropa melalui Laut Merah dan diperkirakan mengangkut sekitar 17% lalu lintas internet dunia.
Jika kabel-kabel ini terputus, maka akan berdampak signifikan pada komunikasi global dan ekonomi. Kabel bawah laut ini membawa sebagian besar data internasional dan transaksi keuangan dunia. Apabila jalur tersebut terganggu, maka bisnis internasional akan terganggu, perdagangan dunia akan terhambat, dan dampaknya akan sangat merugikan dunia.
Hal ini tidak diragukan lagi mengkhawatirkan bagi banyak perusahaan dunia dan negara-negara yang tergantung pada akses internet global, karena kerentanan luas terhadap lag, sikap yang buruk dari penjual, dan penipuan data berkontribusi pada lingkungan online yang tidak dapat dipercaya. Oleh karena itu, para ahli teknologi merekomendasikan para pengguna internet untuk mengamankan data penting mereka dan mengambil langkah-langkah pencegahan sambil menunggu perkembangan situasi.
Pemerintah Yaman menuduh Houthi sebagai kelompok teroris yang tidak memiliki batas dan mungkin mencari pembalasan atas serangan udara yang dilakukan oleh koalisi pimpinan AS. Ancaman dari kelompok tersebut cukup serius dan membutuhkan penanganan yang tepat dan cepat dari pihak yang berwenang. Maka, situasi ini membutuhkan kerjasama internasional dari negara-negara dan ahli di bidang teknologi untuk mengatasi dan mencegah ancaman yang mengganggu stabilitas global. (Ly)