Himalayapost.id – Di tengah ketegangan yang meningkat di Timur Tengah, Perdana Menteri Irlandia, Leo Varadkar, telah menegaskan dukungan negaranya untuk Palestina dan mendesak gencatan senjata selama kunjungannya ke Gedung Putih.
Dalam pertemuan yang emosional dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Varadkar menyampaikan keprihatinan mendalam Irlandia terhadap situasi di Gaza dan menyerukan solusi dua negara yang adil dan berkelanjutan.
Varadkar, yang dikenal karena sikapnya yang vokal terhadap konflik Israel-Hamas, mengutip sejarah Irlandia sendiri sebagai cerminan dari perjuangan Palestina.
“Rakyat Irlandia sangat prihatin dengan bencana yang terjadi di depan mata kita di Gaza,” ujarnya, menambahkan bahwa “kami melihat sejarah kami dalam mata mereka”
Pernyataan Varadkar yang menyentuh hati ini tidak hanya menggerakkan Biden tetapi juga mendapatkan pujian luas. Para ahli menilai langkah Varadkar sebagai manuver diplomatis yang cerdas, memberikan tekanan pada AS untuk memainkan peran lebih aktif dalam mencari resolusi damai.
Dengan mengutip kata-kata mendiang putra Biden, Beau, dan mantan Presiden AS John F. Kennedy, Varadkar menekankan pentingnya janji suci untuk bekerja demi masa depan yang lebih baik bagi semua.
Ini merupakan langkah signifikan dari Irlandia yang telah menjadi salah satu negara Eropa paling vokal dalam mendukung Palestina, seringkali menyerukan kemerdekaan Palestina dan memiliki gerakan boikot terhadap Israel yang kuat.
Kunjungan Varadkar ke Washington DC menandai momen penting dalam diplomasi internasional, menunjukkan solidaritas Irlandia dengan Palestina dan menyerukan tindakan global untuk mengakhiri penderitaan di Gaza.
Dengan mengakui kesetaraan dan keadilan bagi rakyat Palestina, Irlandia terus menegaskan komitmennya terhadap perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Sementara itu, upaya gencatan senjata di Gaza tampaknya menghadapi hambatan, meskipun ada laporan bahwa Hamas telah menyetujui usulan gencatan senjata yang disusun oleh mediator Qatar dan Mesir.
Situasi di Gaza tetap tegang, dengan kebutuhan mendesak untuk bantuan kemanusiaan dan langkah-langkah menuju perdamaian yang berkelanjutan. (Ly)