Himalayapost.id – Yerusalem, 31 Oktober 2023, Sejumlah perusahaan di Israel mengalami penurunan pendapatan akibat pemboikotan produk-produk buatan Israel di beberapa negara, khususnya negara-negara Muslim. Pemboikotan ini dilakukan sebagai bentuk protes atas konflik Israel-Palestina yang masih berlangsung.
Menurut data dari Kamar Dagang Israel, penurunan pendapatan perusahaan-perusahaan Israel akibat pemboikotan ini mencapai sekitar 10%. Penurunan pendapatan ini berdampak pada produksi, lapangan kerja, dan perekonomian Israel secara keseluruhan.
Salah satu perusahaan yang terkena dampak pemboikotan ini adalah perusahaan teknologi Israel, Intel. Intel mengatakan bahwa penjualan produknya di negara-negara Muslim turun sebesar 20% pada kuartal terakhir tahun 2023.
Intel memiliki kantor pusat regional di Israel, tepatnya di Haifa. Kantor pusat regional Intel di Israel bertanggung jawab untuk penelitian dan pengembangan, serta pemasaran dan penjualan produk Intel di wilayah Timur Tengah dan Afrika.
Pemerintah Israel telah mengecam pemboikotan produk-produk buatan Israel di negara-negara Muslim. Pemerintah Israel mengatakan bahwa pemboikotan ini tidak adil dan tidak berdasarkan fakta.
“Pemboikotan ini adalah bentuk diskriminasi terhadap Israel dan warganya,” kata Menteri Luar Negeri Israel, “Kami akan terus melawan pemboikotan ini dengan segala cara yang ada.”
Pemboikotan produk-produk buatan Israel di negara-negara Muslim telah berlangsung lama. Pemboikotan ini semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina. (Ly)