Himalayapost.id – Yerusalem, 4 Januari 2024 – Pemerintah Israel telah mengalokasikan anggaran sebesar USD 58 miliar atau 210 miliar shekel untuk biaya perang di Gaza, Palestina. Jumlah tersebut setara dengan Rp897 triliun jika dirupiahkan dengan kurs Rp15.470 per dolar AS.
Gubernur Bank Sentral Israel, Amir Yaron, menyatakan bahwa anggaran tersebut akan menjadi beban negara, dengan jeratan utang berkepanjangan di depan mata. Ia menilai lambannya keputusan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam menyesuaikan anggaran, seperti mengurangi alokasi yang tidak penting di kementerian.
Akibatnya, Kementerian Keuangan Israel memperkirakan defisit anggaran mencapai 6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) tahun ini.
“Pemerintah perlu mengambil langkah darurat untuk mengurangi beban anggaran,” kata Yaron. “Langkah-langkah tersebut dapat berupa mengurangi belanja di sektor yang tidak penting hingga menaikkan pajak.”
Perang di Gaza yang dimulai pada 10 Mei 2023 telah menyebabkan kerusakan infrastruktur yang parah di wilayah tersebut. Menurut PBB, lebih dari 250 warga sipil tewas dan ribuan lainnya terluka. (Ly)