Himalayapost.id, Jakarta- Presiden Jokowi mengatakan Ibu Kota Negara (IKN) dibangun dengan konsep smart city masa depan berbasis alam dengan 70 persen area.
Hal ini dikatakan Jokowi dalam sambutannya pada kegiatan Ibu Kota Nusantara Sejarah Baru Peradaban Baru di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (18/10/22).
Lahan yang digunakan dalam pembangunan IKN saat ini, kata Jokowi, merupakan hutan produksi monokultur dengan satu jenis pohon yaitu pohon eukaliptus yang ditebang setiap enam sampai tujuh tahun sekali.
“Itu hutan produksi yang setiap enam tahun, tujuh tahun ditebang. Ini yang kita ingin kembalikan. Justru nantinya (kita) ingin jadi hutan heterogen dengan pohon asli dan endemik dari Kalimantan, sehingga kita harapkan nanti menjadi hutan hujan tropis lagi, tropical rain forest lagi di Kalimantan,” lanjutnya.
Langkah pertama untuk mewujudkan hal tersebut, katanya, pemerintah menyiapkan pusat persemaian dengan luas lahan 15 hektare yang telah dibangun pada bulan Juni lalu.
“Luas lahan persemaian ada kurang lebih 15 hektare dengan embung 7 hektare. Kita harapkan selesai nanti di awal tahun yang kapasitas bibitnya setiap tahun bisa menghasilkan kira-kira 15 juta bibit per tahun,” tambahnya.
Disebutkannya juga, IKN merupakan wujud perubahan peradaban Indonesia dengan menghadirkan konsep pembangunan Indonesiasentris.
“Indonesia perlu keadilan ekonomi, sekali lagi ada 17 ribu pulau, bukan hanya satu pulau. Perlu kesetaraan pembangunan, perlu pemerataan pembangunan. Ini yang ingin kita hadirkan yaitu dengan membangun Ibu Kota Nusantara,” ucap Jokowi