Himalayapost.id – Makassar – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Akses Tol Makassar New Port (MNP) di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis (22/2/2024). Jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan efisiensi transportasi logistik di kawasan pelabuhan baru Makassar.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan bahwa Jalan Akses Tol MNP merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur. Jokowi juga mengapresiasi kinerja Kementerian PUPR dan PT Nusantara Infrastructure Tbk sebagai kontraktor dan operator jalan tol ini.
“Saya resmikan jalan yang memiliki panjang total 3,2 km ini untuk meningkatkan konektivitas Pelabuhan MNP dengan jalan tol yang ada di Makassar sehingga waktu tempuh transportasi peti kemas menuju dan dari pelabuhan dapat menjadi lebih cepat dari sebelumnya,” kata Jokowi.
Jokowi didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, dan Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk Ramdani Basri.
Basuki menjelaskan bahwa Jalan Akses Tol MNP dibangun dengan biaya investasi sebesar Rp705 miliar. Jalan dengan lebar lajur 4 meter ini dibangun dalam tiga tahap. Tahap pertama dilakukan mulai dari arah pelabuhan lama (Jalan Tol Seksi 1) menuju MNP.
Sementara pembangunan tahap kedua dilakukan dari arah Bandara Sultan Hasanuddin (Jalan Tol Makassar Seksi IV) menuju MNP. Tahap pertama dan kedua dikerjakan bersamaan sedangkan tahap ketiga dari MNP menuju ke bandara akan dikerjakan setelahnya.
Basuki menambahkan bahwa Jalan Akses Tol MNP akan bermanfaat untuk meningkatkan konektivitas Pelabuhan MNP dengan jaringan jalan tol eksisting di Makassar dan sekitarnya. Selain itu jalan ini diharapkan akan memperlancar jalur ekspor dan impor distribusi logistik dengan efisiensi waktu tempuh 4 kali lebih cepat untuk transportasi peti kemas, dan mengurangi angka kemacetan.
“Jalan Akses Tol MNP ini mendukung operasional Pelabuhan MNP yang memiliki proyeksi kapasitas sebanyak 900 ribu TEUs pada tahun 2023. Pelabuhan ini juga akan menjadi hub utama untuk kawasan Indonesia Timur dan menjadi salah satu pelabuhan terbesar di Asia Tenggara,” ujar Basuki. (Ly)