Himalayapost.id, Padang- Menurut Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), angka kemiskinan ekstrim di Sumatera Barat turun 0,14 persen di tahun 2022. Turun dari 0,91 persen (50,84 ribu) di tahun 2021, menjadi 0,77 persen (43,67 ribu) tahun 2022.
Angka penurunan ini menjadi yang tertinggi nomor tiga di Sumatera bersama dengan Provinsi Jambi, dan secara nasional termasuk satu dari 20 provinsi yang mengalami penurunan kemiskinan ekstrem.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatera Barat Medi Iswandi, Selasa (8/11/22).
Data tersebut disampaikan TNP2K dalam Rapat Koordinasi Pengentasan Kemiskinan Provinsi Sumatera Barat yang dilaksanakan pada Oktober lalu di Hotel Balairung.
“Jika kita runut dari tahun 2020, kondisi kemiskinan ekstrem di Sumbar terus menurun. Mulai dari 83,930 jiwa (1,53 persen) di tahun 2020, turun menjadi 50.840 (0,91 persen) tahun 2021, dan sekarang turun menurun menjadi 43.670 (0,77 persen) tahun 2022,” ujar Medi.
Penurunan tersebut menurut Medi, atas berbagai program unggulan untuk pemberdayaan di berbagai bidang, seperti bidang entrepeneur, pertanian, dan pariwisata.
Untuk perkotaan misalnya, Pemprov Sumbar menggencarkan program 100 ribu entreprenur. Program ini lanjut Medi, mendapat dukungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berupa alokasi anggaran aspirasi DPRD.
Untuk pedesaan, adalah dengan program terpadu di sektor pertanian dalam arti luas, yaitu perkebunan, perikanan/kelautan, kehutanan (perhutanan sosial), peternakan dan pertanian holtikultura. Alokasi anggaran untuk sektor ini minimal 10 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumbar.
Kemudian kegiatan kepariwisataan. Event-event yang meningkat juga meningkatkan kunjungan dan transaksi ekonomi.
“Program kita ke depan akan terus menurunkan angka kemiskinan ekstrem, sesuai target RPJMN nol persen pada tahun 2024, dengan tetap fokus ke pada strategi dan arah kebijakan yang sudah tertuang dalam RPJMD yang merupakan amanah Peraturan Daerah No 6 Tahun 2021,” lanjut Medi.
Dari Data P3KE yang menjadi sumber rujukan, saat ini di Sumatera Barat baru Kota Padang Panjang yang sudah mencapai target tersebut yaitu angka kemiskinan ekstremnya sudah nol pada tahun 2022 ini.