Himalayapost.id – Dalam beberapa tahun terakhir, beredar laporan yang mengindikasikan bahwa kelompok Hamas di Palestina mungkin menerima pasokan senjata dari Korea Utara (Korut).
Meskipun belum ada konfirmasi resmi, para ahli dan analis mengamati jejak-jejak yang mengarah pada keterlibatan Korut dalam penyediaan senjata untuk kelompok tersebut.
Klaim ini bukanlah sesuatu yang baru. Para ahli sejarah perang telah mencatat sejarah penggunaan senjata Korut oleh Palestina, yang kemungkinan pertama kali dibeli melalui koneksi Iran atau Suriah.
Sejak itu, senjata-senjata ini telah berpindah tangan ke berbagai faksi militan Palestina, termasuk Hamas, Jihad Islam Palestina, Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina, dan kelompok lainnya.
Seorang ahli strategi dan keamanan internasional, menyatakan bahwa senjata Korea Utara sebelumnya telah diidentifikasi dalam inventaris senjata kelompok-kelompok ini.
Pasokan senjata tersebut mencakup granat berpeluncur roket, roket yang lebih besar, dan bahkan pesawat tempur F-7. Ini adalah indikasi bahwa senjata-senjata ini memainkan peran penting dalam konflik di Palestina.
Namun, perlu dicatat bahwa klaim ini belum disahkan secara resmi oleh pemerintah atau lembaga internasional. Penggunaan senjata yang diduga berasal dari Korea Utara menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana senjata-senjata tersebut sampai ke Palestina dan melalui saluran apa.
Konflik Israel-Palestina adalah salah satu konflik paling rumit dan terus berlanjut di dunia. Pasokan senjata eksternal seperti yang diduga berasal dari Korea Utara hanya memperumit situasi ini. Namun, perdebatan tentang asal usul dan sumber senjata ini menjadi salah satu aspek yang perlu dipahami lebih mendalam dalam konteks upaya perdamaian di Timur Tengah.
Meskipun belum ada kepastian mutlak tentang keterlibatan Korea Utara dalam pasokan senjata untuk kelompok Hamas Palestina, analisis terus berlanjut.
Pemahaman lebih lanjut tentang sumber-sumber senjata ini dan cara bagaimana senjata-senjata tersebut mencapai Gaza dan Tepi Barat akan menjadi langkah penting menuju pemecahan konflik yang sangat dibutuhkan di wilayah ini. (Ly)