Himalayapost.id – Pada Rabu, 20 September 2023, mata dunia sejenak terpaku pada pertemuan pemimpin di PBB ketika Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, tak sengaja menarik perhatian dengan sejumlah kesalahan yang terjadi dalam waktu singkat.
Meskipun tidak mengubah arah besar diplomasi global, insiden tersebut menarik perhatian dan menimbulkan beberapa pertanyaan tentang kecermatan dalam diplomasi tingkat tinggi.
Salah satu insiden yang mencolok adalah kesulitan yang dialami oleh Presiden Biden dalam memasang alat penerjemah di telinganya.
Meskipun tampak sepele, kesalahan teknis ini membuatnya terlihat kurang siap dalam pertemuan penting ini. Selain itu, ada momen ketika ia hampir menjatuhkan bendera Brasil, sebuah tindakan yang bisa saja menjadi insiden yang lebih besar jika tidak dihindarkan.
Yang mungkin lebih memprihatinkan adalah saat Presiden Biden tampak lupa untuk menjabat tangan Presiden Brasil, Lula da Silva, setelah berpidato. Ketika protokol diplomatik biasanya menuntut tingkat kecermatan yang tinggi, kesalahan semacam ini menciptakan kesan kurang hormat.
Namun, dalam konteks yang lebih positif, Presiden Biden juga berjabat tangan dengan Direktur Jenderal Organisasi Buruh, Gilbert Huongbo.
Ini adalah salah satu momen yang menunjukkan pentingnya diplomasi dan kerja sama internasional dalam pertemuan PBB.
Dalam keseluruhan konteksnya, kesalahan-kesalahan ini mungkin tidak akan mengubah arah besar diplomasi global, namun, mereka mengingatkan kita bahwa pemimpin dunia, seperti semua orang, dapat melakukan kesalahan. (Ly)