• Redaksi
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
Senin, Juli 14, 2025
  • Login
No Result
View All Result
NEWSLETTER
himalayapost.id
No Result
View All Result
https://himalayapost.id
No Result
View All Result
Home Story

Kisah Si Singa Ompong: Perjuangan Seekor Ayam Tua yang Terjebak dalam Konflik Batin”

by Himalaya
Juli 24, 2023
in Story
0 0
0
Kisah Si Singa Ompong: Perjuangan Seekor Ayam Tua yang Terjebak dalam Konflik Batin”
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Himalayapost.id – Di sebuah peternakan terpencil, hiduplah seekor ayam tua yang telah lama dikenal sebagai Singa Ompong. Nama itu diberikan karena wajahnya yang sudah menua dan penampilannya yang kurus, mengingatkan orang-orang pada seekor singa yang kehilangan kekuatan garangnya. Namun, di balik penampilannya yang suram, tersembunyi kisah yang menyentuh hati tentang konflik batin yang dihadapinya setiap hari.

Masa Lalu Singa Ompong:

Dahulu kala, Singa Ompong adalah ayam paling gagah dan perkasa di antara teman-temannya. Ia selalu menjadi penguasa lapangan dan merasa bangga dengan perannya dalam kelompoknya. Namun, seperti halnya hidup, masa kejayaan tidak selamanya bertahan. Waktu pun berlalu, dan singa keperkasaan Singa Ompong mulai memudar. Muncul gejala penuaan yang mengubahnya menjadi ayam tua yang lemah dan rapuh.

BACA JUGA  Seorang Edisar Rela Berpayung Daun Keladi Demi Masyarakatnya

Menghadapi Kenyataan Hidup:

Kenyataan hidup yang sulit mulai menghampiri Singa Ompong. Ia merasa terpuruk karena tidak lagi bisa berkontribusi dalam kelompoknya dengan baik seperti dulu. Teman-temannya yang dulu patuh dan menghormatinya, kini menjadi jauh lebih dominan. Singa Ompong merasa terpinggirkan, dan perasaan cemas serta ketidakberdayaannya semakin membebani dirinya.

Perjuangan mental dan psikologis Singa Ompong menjadi semakin nyata. Ia merasa terjebak dalam konflik batin antara keinginan untuk tetap berkontribusi dan rasa malu karena kondisinya yang melemah. Ia merasa tidak berdaya menghadapi perubahan tersebut dan tidak tahu bagaimana cara mengatasi perasaan negatif yang melingkupi dirinya.

Dilema Sifat Rakus dan Tamak:

BACA JUGA  Ayam Kampung: Pilihan Sehat, Berkelanjutan, dan Berkah bagi Kesehatan dan Lingkungan

Menariknya, meskipun Singa Ompong telah berubah menjadi ayam tua yang lemah, sifat rakus dan tamaknya masih belum pudar. Ia masih sering merasa cemburu melihat teman-temannya mendapatkan makanan lebih banyak darinya. Kecenderungannya yang tamak membuatnya merasa tidak pernah puas dengan apa yang ia miliki saat ini.

Pembelajaran dari Kisah Singa Ompong:

Kisah Singa Ompong mengajarkan kepada kita tentang pentingnya empati dan pengertian terhadap orang-orang yang menghadapi tantangan dalam hidup mereka. Kita perlu ingat bahwa masa lalu seseorang dan perubahan dalam dirinya tidak sepenuhnya mencerminkan nilai sejati mereka. Singa Ompong mengalami perjuangan batin yang kompleks, dan kasih sayang adalah kunci untuk membantu seseorang melewati masa-masa sulit seperti itu. (Ly)

Himalaya

Himalaya

Next Post

Pemda Kab Solok Laporkan ASRIZAL NURDIN, NURSYAM KHATIB BANDARO, NASRUL & Kolega

Recommended

Ilustrasi.

Pemerintah Hanya Kategorikan Dua Kelompok ASN

3 tahun ago
Lomba parut kelapa dalam meriahkan HUT RI ke-77, Kamis (18/8/22).

Unik! X Koto Singkarak Adakan Lomba Parut Kelapa dalam Meriahkan HUT RI ke-77

3 tahun ago

Popular News

    Connect with us

    https://himalayapost.id

    © 2024. PT. AROSUKAPOST MULTIMEDIA

    Navigate Site

    • Redaksi
    • Privacy Policy
    • Pedoman Media Siber
    • Disclaimer

    Follow Us

    No Result
    View All Result
    • Disclaimer
    • Home 1
    • Home 2
    • Home 3
    • Home 4
    • Home 5
    • Indeks Berita
    • Pedoman Media Siber
    • Privacy Policy
    • Redaksi

    © 2024. PT. AROSUKAPOST MULTIMEDIA

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In