Himalayapost.id – Dunia kembali menatap ke arah Palestina, di mana situasi terkini menunjukkan eskalasi konflik yang memprihatinkan. Berdasarkan laporan terbaru, kondisi di Gaza, khususnya bagian utara, telah “hancur lebur” akibat serangan-serangan yang dilakukan oleh Israel. Warga sipil terpaksa mengungsi ke Rafah, namun, tempat pengungsian tersebut kini juga menjadi target serangan.
Operasi serangan darat yang dilancarkan oleh Israel ke Rafah, Jalur Gaza, telah memicu pertanyaan mengenai alasan dan dampak yang ditimbulkannya terhadap kondisi Palestina saat ini.
Duta Besar Palestina untuk Indonesia mengungkapkan bahwa serangan tersebut telah menyebabkan kerusakan total di Gaza bagian utara.
Berita terkini juga mencatat adanya upaya sistematis untuk menghambat bantuan kemanusiaan untuk Gaza, menurut pernyataan dari Menteri Luar Negeri Indonesia.
Sementara itu, Liga Arab telah menyerukan adanya pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah-wilayah Palestina dan konferensi perdamaian internasional sebagai respons terhadap situasi yang memburuk.
Di tengah tragedi yang terjadi, masyarakat internasional menunjukkan solidaritasnya. Gerakan pro-Palestina meluas di berbagai universitas di Amerika Serikat, dan Afrika Selatan mendesak Mahkamah Internasional untuk memerintahkan gencatan senjata di Jalur Gaza. Namun, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda mereda dari kekerasan yang terjadi.
Kisah pilu datang dari anak-anak di Gaza Utara yang mengungkapkan kelelahan mereka menghadapi perang yang tak kunjung usai.
Video yang menunjukkan warga Israel merusak bantuan kemanusiaan, termasuk mi instan dari Indonesia, menjadi viral dan memicu kemarahan netizen Indonesia.
Situasi di Palestina saat ini adalah cerminan dari konflik yang telah berlangsung lama dan kompleks. Dunia diharapkan tidak hanya menyaksikan, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam mencari solusi damai yang berkelanjutan untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina. (Ly)