Himalayapost.id – Israel dan Palestina telah lama terlibat dalam konflik yang kompleks dan sulit dipecahkan. Dalam upaya melakukan aksi militer di wilayah Gaza, baru-baru ini Israel mengancam akan mengalirkan air laut ke dalam terowongan yang digali oleh Hamas dari Gaza ke Israel.
Namun, aksi tersebut menuai kekhawatiran dari para ahli lingkungan hidup dan pakar air. Mereka mengatakan bahwa dampak lingkungan jangka panjang dari tindakan tersebut sangat mungkin terjadi. Para ahli menyatakan bahwa terowongan yang dibuat dari pasir berpori perlu dibanjiri dengan beberapa ratus kubik air per jam untuk dapat membanjiri terowongan dalam beberapa minggu.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mulai menyiapkan sistem pompa yang ditempatkan lebih dari 1 km dari Camp Alsati, sebuah kamp pengungsi di utara Gaza. IDF melaporkan telah menyiapkan lima pompa sejak pertengahan November. Namun, penggunaan sistem pompa tersebut dikhawatirkan dapat menewaskan sejumlah tawanan yang selama ini berada di dalam terowongan.
Saking frustasinya karena tidak bisa menggempur terowongan Hamas di sepanjang Gaza, tentara Israel mengambil keputusan untuk membanjiri terowongan dengan air laut. Namun, mereka masih ragu-ragu dalam melaksanakan aksi tersebut dan khawatir akan dampak dari tindakan mereka. (Ly)