Himalayapost.id – Korea Selatan (Korsel) menuduh Korea Utara (Korut) terlibat dalam perang antara Israel dan Hamas dengan menyuplai senjata kepada kelompok militan Palestina tersebut. Tuduhan ini didasarkan pada foto-foto yang dirilis oleh Badan Intelijen Nasional (NIS) Korsel yang menunjukkan bagian roket Korut yang digunakan oleh Hamas sebagai peluncur granat roket F-7.
Menurut NIS, senjata-senjata Korut tersebut dipasok melalui Iran, Sudan, dan Libya. NIS juga mengklaim memiliki bukti spesifik mengenai skala dan waktu pengiriman senjata Korut ke Hamas dan pihak lainnya. Namun, NIS menolak mempublikasikannya karena alasan perlindungan sumber dan hubungan diplomatik.
Korut membantah tuduhan Korsel dan menyebutnya sebagai rumor yang tidak berdasar dan salah. Korut juga menuduh Amerika Serikat (AS) berusaha mengalihkan kesalahan perang tersebut kepada negara ketiga. Korut menyatakan solidaritasnya dengan rakyat Palestina dan mengecam agresi Israel yang telah menewaskan ribuan orang di Jalur Gaza.
Perang antara Israel dan Hamas meletus pada 7 Oktober 2023. Perang tersebut telah menewaskan sedikitnya 24.285 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 1.140 orang di Israel, sebagian besar warga sipil.
Perang tersebut juga telah memicu krisis kemanusiaan di Gaza, dengan jutaan orang kehilangan tempat tinggal, air bersih, listrik, dan layanan kesehatan. Bantuan internasional sulit masuk ke Gaza karena blokade Israel dan serangan udara yang menghancurkan infrastruktur. Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa konvoi bantuan mereka diserang oleh militer Israel di Gaza. (Ly)