Himalayapost.id – Nigeria mengalami krisis politik setelah sekelompok perwira militer melakukan kudeta terhadap Presiden Muhammadu Buhari pada Selasa (27/7/2023).
Para pemberontak mengklaim bahwa mereka bertindak untuk menyelamatkan negara dari korupsi, ketidakadilan, dan kemiskinan yang merajalela di bawah pemerintahan Buhari.
Namun, Buhari menolak untuk mengundurkan diri dan menyatakan bahwa dia masih merupakan pemimpin sah Nigeria.
Dia mengutuk kudeta sebagai tindakan pengkhianatan dan mengancam akan menggunakan kekuatan penuh hukum untuk mengembalikan ketertiban. Dia juga mendesak rakyat Nigeria untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh propaganda para pemberontak.
Sementara itu, komando militer Nigeria mengeluarkan pernyataan yang mendukung kudeta dan menyerukan pembentukan pemerintahan transisi yang inklusif dan demokratis.
Mereka juga menjanjikan untuk menghormati hak asasi manusia dan hukum internasional selama proses transisi. Mereka meminta masyarakat internasional untuk tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri Nigeria.
Kudeta Nigeria telah menimbulkan kekhawatiran di kawasan Afrika Barat dan dunia. Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) telah mengutuk kudeta dan menjatuhkan sanksi keuangan dan perjalanan terhadap Niger serta para pemimpin militer Niger yang terlibat dalam kudeta.
ECOWAS juga menangguhkan pergerakan kargo antara negara-negara anggotanya hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Akibatnya, Nigeria telah menutup perbatasan daratnya dengan Niger, negara tetangganya yang juga mengalami kudeta pada bulan Februari lalu.
Keputusan ini diambil untuk mencegah masuknya senjata dan militan dari Niger ke Nigeria. Nigeria juga meningkatkan keamanan di perbatasan lainnya dengan Benin, Kamerun, dan Chad.
Situasi di Nigeria masih tegang dan tidak pasti. Para pengamat politik memperingatkan bahwa kudeta dapat memicu kekerasan dan konflik etnis di negara yang memiliki lebih dari 250 kelompok suku dan agama yang berbeda.
Mereka juga khawatir bahwa kudeta dapat melemahkan upaya melawan kelompok teroris Boko Haram dan Islamic State West Africa Province (ISWAP) yang aktif di Nigeria utara.