Himmalayapost.id – Dharmasraya, Dalam rangka menanamkan pola hidup bersih di lingkungan sekolah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Dharmasraya menggelar lomba sekolah bersih tingkat kabupaten.
Sebanyak 11 sekolah dari 11 kecamatan di Kabupaten Dharmasraya telah terpilih untuk mengikuti lomba sekolah bersih tingkat kabupaten, yang mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan. Berikut daftar sekolah tersebut:
1. Kecamatan Padang Laweh: UPT SDN 01
2. Kecamatan Koto Salak: SMPN 3 Koto Salak
3. Kecamatan Sitiung: SMPN 1 Sitiung
4. Kecamatan Tiumang: SMPN 12 Tiumang
5. Kecamatan Sungai Rumbai: SMPN 1 Sungai Rumbai
6. Kecamatan Asam Jujuhan: SDN 03 Asam Jujuhan
7. Kecamatan Koto Baru: SMPN 1 Koto Baru
8. Kecamatan Timpeh: SDN 08 Timpeh
9. Kecamatan Pulau Punjung: UPT SMPN Unggul Pulau Punjung
10. Kecamatan IX Koto: SDN 02 IX Koto
11. Kecamatan Koto Besar: SDN 03 Koto Besar
“Lomba ini bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya,” kata Kadis DLH, Budi Waluyo, Senin (07/10/24).
Ia menjelaskan bahwa terdapat beberapa kategori penilaian dalam lomba sekolah bersih yang dilakukan oleh DLH. Penilaian tidak hanya berfokus pada kebersihan lingkungan, tetapi juga mencakup aspek lainnya.
Dalam lomba ini, sekolah melalui siswanya dinilai bagaimana mereka dapat memanfaatkan sampah serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Kegiatan ini juga bertujuan menciptakan suasana belajar yang nyaman dan sehat. Pemanfaatan sampah menjadi kerajinan tangan akan memberikan nilai tambah dalam penilaian perlombaan tersebut.
“Apalagi jika di sekolah tersebut sudah mampu menghasilkan pupuk kompos dari bahan plastik yang ada,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa DLH juga akan menilai bagaimana pola pengelolaan sampah. Apakah tempat sampah tersedia dan berapa banyak jumlahnya.
“Setelah itu, sampah organik itu mau dikemanakan. Apakah dibiarkan begitu saja atau dimanfaatkan,” sebutnya.
Lomba sekolah sehat ini, lanjut mantan Kabag Organisasi, merupakan upaya untuk menjadikan pola hidup bersih sebagai sebuah budaya. Melalui lomba ini, anak-anak diajak untuk berpikir bahwa sampah dapat memiliki nilai. Tidak hanya bernilai seni, tetapi juga bernilai jual.
“Lomba ini sebagai bentuk langkah DLH dalam menanamkan budaya hidup bersih,” katanya.
Sehingga, tertanam pola pikir baru dalam melihat sampah plastik yang tidak hanya berakhir di tempat pembuangan sampah, tetapi bisa dibuat menjadi kreasi yang unik dan bersih.
Dikatakannya, dalam lomba ini, sekolah diharapkan dapat mengelola sampah secara berkelanjutan hingga mencapai nol sampah.
“Lomba ini diikuti oleh sekolah SD dan SLTP, dimulai sejak 23 September hingga 24 November. Hadiah bagi juara satu hingga tiga akan diberikan pada peringatan Hari Guru, tanggal 25 November,” jelasnya.
Tidak sampai di situ, sekolah yang keluar sebagai juara harus terus menanamkan pola hidup bersih kepada seluruh siswa.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kebiasaan positif dalam mengelola lingkungan bisa tertanam kuat di hati para siswa, sekaligus menciptakan generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan. (NT)