Himalayapost.id – Marc Marquez, juara dunia MotoGP enam kali, mengalami kesulitan besar di musim 2023. Pembalap Spanyol itu hanya berada di posisi 13 klasemen dengan 113 poin, jauh dari pemimpin Fabio Quartararo yang memiliki 243 poin.
Marquez belum meraih satu pun kemenangan atau podium di tahun ini, dan hanya mencatat dua kali start dari baris depan. Performa buruk Marquez menimbulkan pertanyaan, apakah ini karena peforma Marquez menurun atau Honda dalam kesulitan pengembangan?
Marquez sendiri mengakui bahwa ia belum pulih sepenuhnya dari cedera lengan kanannya yang dideritanya pada tahun 2020. Cedera itu membuatnya absen hampir sepanjang musim lalu, dan harus menjalani tiga kali operasi.
Marquez mengatakan bahwa ia masih merasakan rasa sakit dan kekurangan kekuatan di lengannya, terutama di sirkuit-sirkuit yang menuntut banyak pengereman.
Namun, bukan hanya Marquez yang kesulitan dengan motor Honda RC213V. Rekan setimnya, Joan Mir, juara dunia MotoGP 2019, juga mengalami masalah serupa.
Mir, yang pindah dari Suzuki ke Honda pada tahun ini, hanya berada di posisi 15 klasemen dengan 97 poin.
Mir mengatakan bahwa motor Honda sangat sulit dikendarai dan tidak konsisten di setiap sirkuit. Mir juga menyebut bahwa Honda tidak banyak melakukan pengembangan motor sejak tahun lalu, dan tertinggal dari pabrikan-pabrikan lain seperti Yamaha, Ducati, dan KTM.
Jika Marc Marquez saja menderita, berarti situasi Honda memang mengecewakan. Honda, yang merupakan pabrikan tersukses di MotoGP dengan 21 gelar juara dunia, belum pernah selemah ini sejak era empat tak dimulai pada tahun 2002.
Honda harus segera menemukan solusi untuk meningkatkan performa motornya, jika tidak ingin kehilangan dominasinya di MotoGP. -(Ly)