Himalayapost.id, Jakarta- Di awal tahun 2023, kewaspadaan perlu tetap dilakukan meskipun kenaikan Covid-19 di Indonesia tahun 2022 rentang Juli hingga Agustus lebih sedikit. Ini karena biasanya kasus akan melonjak pasca libur natal dan tahun baru.
“Ujiannya nanti akan kita lihat di awal tahun depan karena beberapa varian baru seperti BA.2.7.5 sudah terjadi di India,” kata Menkes Budi, Jumat (21/10/22) di Jakarta.
Dikatakannya, kenaikan kasus terjadi di negara tetangga seperti Singapura. Tadinya hanya ratusan kasus sekarang naik menjadi 6.000 kasus per hari, lebih tinggi dari kenaikan kasus di Indonesia dengan 2.000 kasus per hari.
Diungkap Menkes, selama enam bulan dari awal tahun Indonesia tidak begitu mengalami lonjakan masus. “Jadi artinya memang Indonesia sudah berhasil menangani pandemi dengan recovery lebih baik,” kata Menkes Budi.
“’Mudah-mudahan nanti di Januari-Februari 2023 kita bisa mencegah kenaikan kasus dengan baik seperti di bulan Juli-Agustus tahun ini. Sehingga Indonesia akan menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang selama 12 bulan berturut-turut tidak mengalami ada lonjakan kasus,” ungkapnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, dan melakukan vaksin booster.