Himalayapost.id – Drs. Bustamar, MM, dalam perbincangannya dengan Himalayapost di pelataran Kantor Bupati Solok, menyampaikan harapannya agar Kabupaten Solok kembali meraih masa kejayaan seperti era kepemimpinan Bupati Gamawan Fauzi. Menurutnya, di masa itu, Kabupaten Solok begitu dikenal dan dihormati, tidak hanya oleh masyarakat lokal dan perantau, tetapi juga oleh berbagai daerah di Indonesia.
“Banyak kabupaten dan kota yang datang untuk studi banding ke Solok. Hampir setiap minggu ada tamu yang ingin belajar tentang program dan konsep pemerintahan yang dijalankan oleh Pak Gamawan Fauzi,” ungkap Bustamar. Beberapa inovasi yang diterapkan kala itu, seperti pelayanan publik satu pintu, pakta integritas, pemberian kewenangan bupati kepada camat, hingga pengelolaan 106 urusan oleh nagari, menjadi daya tarik utama. Selain itu, proyek besar seperti pembebasan nagari terisolir (contohnya Sariak Bayang dan Lubuk Tareh) serta pemindahan ibu kota kabupaten dari Koto Baru ke Arosuka menjadi tonggak penting pembangunan daerah.
Prestasi Kabupaten Solok saat itu juga tercermin dari banyaknya penghargaan yang diraih, baik di tingkat nasional maupun internasional, bahkan hingga dikenal di negara tetangga seperti Malaysia. Gamawan Fauzi juga kerap diundang menjadi narasumber di berbagai forum, termasuk di Jerman (melalui kerja sama dengan GTZ), Korea Selatan, dan negara-negara lain, berkat konsep pemerintahan yang visioner dan dukungan staf profesional di bidangnya.
Bustamar, mantan pamong senior ini, menyatakan harapannya agar kepemimpinan Bupati Jon Firman Pandu dan Wakil Bupati Chandra dengan tagline “Sejuk dan Damai” dapat mengulang masa keemasan Kabupaten Solok pada periode 2025-2030 mendatang. “Semoga harapan ini bisa terwujud,” tutupnya.(AGF)