Himalayapost.id – Yordania, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, menolak desakan negara-negara Arab untuk melakukan gencatan senjata di Palestina. Blinken mengatakan bahwa gencatan senjata hanya akan membuat Hamas, kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza, tetap bertahan dan mengulangi serangannya di masa depan.
“Gencatan senjata hanya akan memberikan kesempatan bagi Hamas untuk berkumpul kembali dan menyerang Israel lagi,” kata Blinken dalam pertemuan dengan para Menteri Luar Negeri Arab di Yordania, Sabtu (4/11/2023).
Blinken mengatakan bahwa AS mendukung jeda kemanusiaan selama enam hingga dua belas jam sehari untuk memberi waktu bagi bantuan untuk masuk dan mengevakuasi korban. Dia mengatakan bahwa jeda kemanusiaan ini penting untuk melindungi warga sipil Palestina.
Desakan gencatan senjata datang dari berbagai pihak, termasuk dari PBB, Uni Eropa, dan negara-negara Arab. Konflik Palestina-Israel telah berlangsung selama lebih dari dua minggu dan telah menewaskan lebih dari 200 orang, termasuk 60 anak-anak.
Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, mengatakan bahwa negara-negara Arab mendesak gencatan senjata segera. Safadi mengatakan bahwa konflik ini telah menciptakan “lautan kebencian” yang akan menentukan generasi mendatang.
Di sisi lain, pejabat Mesir dan Qatar mengusulkan jeda kemanusiaan selama enam hingga dua belas jam sehari. Mereka mengatakan bahwa jeda kemanusiaan ini penting untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza.
Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda bahwa Israel dan Hamas akan menyetujui jeda kemanusiaan atau gencatan senjata. (Ly)