Himalayapost.id – Moskow, 30 Agustus 2023 – Ketegangan di antara Rusia dan Ukraina kembali meruncing dengan ancaman penggunaan senjata nuklir oleh Rusia dalam konflik yang berkecamuk sejak Februari 2022 lalu.
Pada akhir bulan lalu, mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, mengungkapkan bahwa Moskow tidak ragu untuk menggunakan senjata nuklir jika serangan balasan yang dilancarkan oleh Kyiv berhasil merobek sebagian wilayah Rusia.
Dalam pernyataannya yang dikutip oleh Reuters, Medvedev menggambarkan potensi skenario apokaliptik jika serangan ofensif yang didukung oleh NATO berhasil. Ia menekankan bahwa Rusia akan terpaksa mengambil langkah ekstrim sesuai dengan keputusan presiden Rusia mengenai penggunaan senjata nuklir. “Bayangkan jika… ofensif, yang didukung oleh NATO, berhasil dan mereka merobek sebagian tanah kami maka kami akan dipaksa untuk menggunakan senjata nuklir sesuai aturan keputusan presiden Rusia,” tandasnya.
Perkembangan ini telah menimbulkan kekhawatiran serius di seluruh dunia, dengan ancaman potensial dari penggunaan senjata nuklir yang dapat mengakibatkan dampak bencana global.
Medvedev juga menekankan pentingnya menjaga perdamaian, sambil mengatakan bahwa musuh harus berdoa untuk keberhasilan prajurit Rusia yang sedang bertempur di medan pertempuran.
Pemerintahan Rusia secara tegas menyatakan bahwa mereka tidak ingin terlibat dalam konflik yang meruncing dan lebih memilih untuk menghindari eskalasi yang lebih besar.
Namun, pernyataan Medvedev memunculkan pertanyaan tentang kesiapan Rusia untuk mengambil tindakan drastis dalam upaya melindungi wilayahnya. (Ly)