Mungguang Garden adalah tempat tersembunyi yang menjadi sumber inspirasi, berlokasi di tengah hamparan bukit di Nagari Jawi Jawi Guguk, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok. Kawasan ini dikenal luas oleh masyarakat Sumatera Barat, terutama sebagai wilayah perkebunan yang menghasilkan berbagai komoditas seperti alpukat, cengkeh, cokelat, pisang, pinang, serta hasil pertanian lainnya, termasuk rempah-rempah. Selain itu, sektor perikanan dan keindahan alamnya, dengan pemandangan Gunung Talang dan Kota Solok, menambah daya tarik Mungguang Garden.
Tempat ini tidak hanya menjadi pusat penghasil produk alam, tetapi juga melahirkan banyak ide, gagasan, dan inspirasi yang kerap dituangkan dalam tulisan, seperti yang dipublikasikan di Arosuka Post dan Himalaya Post. Menurut pengelola Mungguang Garden, Dasmiral Kodeh, tempat ini telah menjadi lokasi diskusi dan refleksi, menarik berbagai tokoh penting dari kalangan pejabat, politisi, hingga aktivis. Beberapa tokoh yang pernah berkunjung di antaranya adalah Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy, Bupati dan Wakil Bupati Solok terpilih Jon Firman Pandu, Ketua DPRD Kabupaten Solok, serta sejumlah pejabat daerah lainnya.
Kodeh menjelaskan bahwa Mungguang Garden sering menjadi tempat pertemuan untuk berbincang, berdiskusi, dan mencari inspirasi. Bahkan, kegiatan santai seperti ngopi, memasak bersama, dan makan dengan cara tradisional turut menambah kesan keakraban di tempat ini. Ia juga menegaskan bahwa popularitas Mungguang Garden tak lepas dari peran besar Pamong Senior Edisar Dt. Manti Basa, SH, MH, yang sering berbagi ilmu, pengalaman, dan pemikiran demi kemajuan daerah dan masyarakat.
Menurut Kodeh, mengelola Mungguang Garden selama lima tahun terakhir memberikan pengalaman yang menyenangkan. Tempat ini, meski tersembunyi, kadang berubah menjadi sangat ramai dengan kunjungan dari berbagai kalangan. Ia tidak pernah membayangkan Mungguang Garden akan menjadi pusat ide dan diskusi seperti sekarang. Keberadaan Edisar Dt. Manti Basa yang selalu berbagi ilmu dengan para generasi muda, tokoh adat, ninik mamak, dan bundo kanduang, semakin mengukuhkan tempat ini sebagai wadah inspirasi untuk kemajuan bersama.(AGF)