Himalayapost.id – Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, baru-baru ini memberikan pernyataan tegas terhadap China, mengancam akan ada konsekuensi jika negara tersebut terus mendukung Rusia dalam konflik dengan Ukraina. Stoltenberg menuduh China memperburuk situasi dengan upaya besar-besaran untuk membangun kembali industri pertahanan Rusia.
Menurut Stoltenberg, Presiden Xi Jinping berusaha menciptakan kesan bahwa China tidak terlibat dalam konflik untuk menghindari sanksi internasional. Namun, ia menegaskan bahwa kenyataannya, tindakan China telah memicu konflik bersenjata terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Tuduhan ini datang di tengah upaya China untuk menjaga hubungan baik dengan Barat.
Sebagai tanggapan, China membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa mereka tidak memberikan bantuan militer yang mematikan seperti yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.
Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-75 NATO bulan depan, akan diadakan pertemuan puncak di Washington. Pertemuan ini bertujuan untuk menunjukkan dukungan berkelanjutan kepada Ukraina, terutama menjelang pemilihan umum Amerika Serikat.
Stoltenberg menambahkan bahwa pemberian lebih banyak senjata kepada Ukraina adalah langkah menuju perdamaian. Ia percaya bahwa semakin kuat dukungan NATO, semakin cepat Rusia akan menyadari bahwa mereka tidak dapat menunggu NATO untuk mundur.
Pernyataan Stoltenberg ini telah menimbulkan berbagai reaksi dari komunitas internasional. Beberapa menganggapnya sebagai langkah yang diperlukan untuk menekan agresi Rusia, sementara yang lain khawatir akan meningkatnya ketegangan dan potensi eskalasi konflik.
NATO telah lama menjadi pilar dalam menjaga keamanan dan stabilitas di Eropa. Dengan situasi saat ini, aliansi ini dihadapkan pada tantangan baru dalam menjaga keseimbangan antara detterensi militer dan upaya diplomatik.
Kedepannya, mata dunia akan tertuju pada pertemuan puncak NATO dan langkah-langkah yang akan diambil oleh aliansi ini dalam menghadapi situasi geopolitik yang semakin kompleks. (end)