Himalayapost.id – Tel Aviv, 30 Oktober 2023, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan ada gencatan senjata di Gaza. Ia menganggap gencatan senjata merupakan tanda menyerah kepada Hamas di wilayah tersebut.
Dalam konferensi pers pada Senin (30/10/2023), Netanyahu juga meminta kepada negara-negara lain untuk memberikan lebih banyak bantuan dalam upaya membebaskan lebih dari 230 sandera yang diculik oleh Hamas sejak serangan terjadi pada 7 Oktober 2023.
“Kami tidak akan gencatan senjata. Kami akan terus berjuang sampai Hamas menyerah,” kata Netanyahu.
Netanyahu juga mengatakan bahwa Israel akan terus melakukan serangan terhadap Hamas dan infrastruktur militernya di Gaza.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan di Gaza, setidaknya 8.306 orang tewas dalam serangan udara dan artileri Israel.
Jumlah korban itu termasuk 3.457 anak-anak dan 2.136 perempuan. Sedangkan, lebih dari 21.048 orang lainnya mengalami luka-luka. Kementerian Kesehatan juga mencatat 25 rumah sakit terpaksa berhenti beroperasi dan 25 ambulans menjadi sasaran serangan udara Israel.
Serangan Israel di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, setelah Hamas menembakkan roket ke wilayah Israel. Serangan itu dipicu oleh ketegangan yang meningkat di sekitar Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Serangan Israel telah memicu kemarahan dan kecaman internasional. Banyak negara yang menyerukan gencatan senjata segera.
Namun, Netanyahu telah menolak untuk berunding dengan Hamas. Ia mengatakan bahwa Hamas adalah organisasi teroris yang tidak dapat dipercaya. (Ly)