Himalayapost.id, Dharmasraya -Polres Dharmasraya, gelar apel Operasi Bina Waspada Singgalang tahun 2022 yang dilaksanakan dihalaman Mako Polres, pada Rabu (28/09/22) sekira pukul 14:10 Wib.
Pada apel kesiapan pelaksanaan Operasi Bina Waspada Singgalang 2022 ini, dipimpin langsung oleh Kapolres Dharmasraya AKBP. Nurhadiansyah .S.I.K, selaku inspektur
gelar pasukan. Dalam kegiatan ini dihadiri Wakapolres Kompol Alwi Haskar.SH.MH, para Kabag, Kasat, Kapolsek , kasubag, Kanit dan panit yang berada dijajaran Polres Dharmasraya.
Dalam amanatnya Kapolres menyampaikan mengucapkan terima kasih atas kehadiran peserta apel.
“Pada saat ini kita melaksakan apel sebagai bentuk pengecekan akhir persiapan pelaksanaan Operasi Bina Waspada Singgalang 2022, untuk pencegahan berkembangnya paham radikalisme anti Pancasila, aliran sesat dan toleransi antar umat beragama yang ada di negeri ini,” jelas Kapolres.
Terkait Operasi ini, selain secara personil maupun sarana prasarana Polres Dharmasraya, juga melibatkan TNI, Pemda dan mitra Kamtibmas lainnya dalam melakukan kegiatan Operasi ini, sehingga nantinya dapat menilai kesiagaannya.
Selain itu, lanjut AKBP Nurhadiansyah, sebagai inspektur upacara bahwa polri merupakan alat negara penegak hukum. Dan pemelihara Kamtibmas pelayan, pelindung dan pengayom serta pelayan masyarakat beserta seluruh jajaran.
“Untuk pengkuatannya didukung oleh potensi masyarakat dewasa ini, dalam melaksanakan operasi kepolisian mandiri dengan pola pencegahan,”ucapnya.
Tak hanya itu, segala bentuk kegiatan radikalisme dan aliran sesat, maka dengan sandi operasi ” bina waspada Singgalang 2022 yang bakal berlangsung selama 14 hari dengan mengedepankan fungsi Bimmas dan dukung oleh fungsi opsnal lainnya yang berada diapolres ini.
“Kegiatan ini tak lain untuk menciptakan situasi dan kondisi yang lebih kondusif di wilkum Polres sejajaran Polda Sumbar,” bebernya.
Kemudian, sebut Kapolres, rencana operasi Bina Waspada Singgalang 2022 ini, merupakan kebijakan Kapolri dan ditindak lanjuti oleh seluruh jajaran telah dipersiapkan, baik dari perkiraan ancaman, cara bertindak hingga gelar personil.
“Diharapkan dapat di implementasikan dalam pelaksanaannya, dalam rangka memberikan jaminan keamanan serta pelayanan terbaik bagi hajat hidup orang banyak,” tuturnya.
“Intinya terkait dengan Operasi ini, merupakan salah satu operasi kepolisian mandiri kewilayahan yang bersifat terbuka yakni dalam rangka pencegahan berkembang dan meluasnya kegiatan radikalisme dan aliran sesat, untuk mempersempit ruang gerak, kemudian melakukan pembinaan terhadap kelompok radikalisme,” ulasnya.
“Artinya, kita tidak mau lagi terjadi peristiwa masa lalu yakni pembakaran gedung Mapolres yang diduga dilakukan oleh oknum kelompok tertentu. Makanya, semua ruang pintu masuk kita perketat dan keamanan kita perkuat agar tidak celah lain yang merusak tatanan Polri saat ini,” ingatnya. (SP)