Himalayapost.id, Solok- Pemerintah Kabupaten Solok melalui Dinas Koperasi, UKM Perindustrian, dan Perdagangan (DKUKMPP) mengadakan pelatihan olahan ikan bilih bagi UMKM di Chinagkiak Dream Park pada 11 hingga 12 Mei 2023.
Acara ini dibuka Bupati Solok diwakili Sekda Medison, dihadiri Ketua TP-PPK Emiko Epyardi Adsa, Kepala DKUKMPP Ahpi Gusta Tusri dan Kepala Bidang UKM Rinarti, serta sebanyak 25 peserta pelaku UMKM.
Kepala DKUKMPP Ahpi Gusta Tusri menjelaskan inisiatif ini merupakan terobosan pemerintah daerah dalam mendukung sektor UMKM dengan memanfaatkan potensi lokal. Pelatihan ini fokus pada pengolahan ikan bilih, jenis ikan yang hanya dapat ditemukan di Kabupaten Solok, khususnya di Danau Singkarak.
“Pemerintah ingin memastikan bahwa potensi yang dimiliki daerah ini tidak disia-siakan. Tujuan dari pelatihan ini adalah menciptakan inovasi baru dalam pengolahan ikan bilih, sehingga tidak hanya disajikan dalam bentuk lauk, ikan goreng, atau ikan bilih kering,” kata Kepala DKUKMPP Cici.
Pemerintah nantinya akan bekerja sama dengan pelatih yang disediakan oleh DKUKMPP. Dengan harapan ragam olahan bilih dapat menjadi salah satu oleh-oleh khas Kabupaten Solok.
Sekda Kabupaten Solok Medison dalam pembukaan kegiatan itu menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam pengolahan ikan bilih dan memperkuat sektor UMKM Kabupaten Solok.
Medison menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan UMKM dalam mengembangkan potensi ikan bilih. UMKM memiliki peran strategis dalam perekonomian lokal dan menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi daerah.
“Melalui pelatihan ini, UMKM Kabupaten Solok akan semakin mampu menciptakan produk-produk olahan ikan bilih yang berkualitas dan memiliki daya saing. Produk-produk tersebut diharapkan dapat diperkenalkan ke pasar lokal, regional, maupun nasional, sehingga dapat meningkatkan pendapatan UMKM dan menggerakkan roda perekonomian daerah,” harapnya.
Selain itu, Sekda juga menyoroti pentingnya pemasaran dan promosi produk olahan ikan bilih. Ia mengajak seluruh peserta pelatihan untuk menggunakan berbagai media sosial dan platform online, kegiatan pameran, festival, dan acara wisata kuliner yang melibatkan masyarakat lokal maupun wisatawan.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pelatihan ini. Semoga melalui kerja sama yang kuat antara pemerintah, UMKM, dan masyarakat, pengolahan ikan bilih di Kabupaten Solok akan terus berkembang dan menjadi salah satu identitas unggulan daerah,” ujarnya.
Ketua TP-PKK Kabupaten Solok Emiko Epyardi Asda menyampaikan harapan yang sama. Dalam pelatihan ini, katanya, UMKM akan diberikan pengetahuan tentang teknik pengolahan ikan bilih menjadi produk bernilai tinggi seperti kerupuk, abon, dan nugget.
“Pelatihan olahan ikan bilih bagi UMKM Kabupaten Solok telah dimulai dengan antusiasme yang tinggi, peserta yang berjumlah 25 UMKM ikan bilih ikut serta dalam pelatihan ini, pelatihan mencakup berbagai teknik pengolahan ikan bilih, mulai dari proses pembersihan, penggilingan, hingga penyajian produk jadi,” jelasnya. (RS)