Himalayapost.id – Tokyo, Jepang – Dalam sebuah langkah yang mengejutkan, pemerintah Jepang telah mengumumkan rencana untuk menghancurkan sebuah kondominium yang hampir selesai di Tokyo barat.
Keputusan ini diambil setelah warga setempat mengeluh bahwa bangunan tersebut menghalangi pemandangan ikonik Gunung Fuji, yang merupakan simbol nasional dan situs Warisan Dunia UNESCO.
Kondominium 10 lantai yang berisi 18 unit ini terletak di kota Kunitachi, di sebelah barat Prefektur Tokyo. Pengembang, Sekisui yang berbasis di Osaka, telah memberitahu pemerintah setempat tentang keputusan mereka untuk membatalkan proyek dan menghancurkan gedung tersebut.
Ini merupakan respons terhadap keberatan warga yang merasa bahwa bangunan itu merusak pemandangan alam yang telah lama menjadi sumber kebanggaan dan inspirasi bagi banyak orang di Jepang dan seluruh dunia.
Gunung Fuji, yang terakhir meletus pada tahun 1707-1708, tidak hanya merupakan gunung tertinggi di Pulau Honshu tetapi juga dianggap sebagai gunung suci oleh banyak warga Jepang. Pemandangan Gunung Fuji telah menginspirasi seniman dan penyair selama berabad-abad dan merupakan objek ziarah yang penting.
Penghancuran kondominium ini diharapkan akan memulihkan pemandangan Gunung Fuji dari berbagai titik di Tokyo dan sekitarnya. Langkah ini juga menunjukkan komitmen pemerintah Jepang terhadap pelestarian nilai-nilai lokal dan warisan budaya.
Meskipun telah ada upaya untuk menurunkan ketinggian bangunan dan mengadakan pertemuan dengan warga, keputusan untuk menghancurkan bangunan sepenuhnya menunjukkan bahwa pemerintah mendengarkan dan menghormati keinginan masyarakat.
Sebelumnya, upaya serupa telah dilakukan di tempat lain di Jepang, di mana layar hitam besar dipasang untuk mencegah wisatawan mengambil gambar Gunung Fuji dari trotoar. Keputusan ini menegaskan pentingnya Gunung Fuji sebagai bagian dari identitas nasional Jepang dan sebagai sumber keindahan alam yang harus dilestarikan.
Penghancuran bangunan ini dijadwalkan akan dilakukan dalam beberapa minggu mendatang, dan warga setempat serta penggemar Gunung Fuji di seluruh dunia menantikan pemulihan pemandangan yang telah lama dinanti. (end)