Himalayapost.id – Erik Prince, pendiri kelompok tentara bayaran Amerika Serikat (AS) Blackwater, menyerukan perdamaian di Ukraina. Menurutnya, negara-negara Barat telah gagal mengalahkan Rusia dan penderitaan justru semakin dirasakan oleh Kyiv.
Dalam sebuah wawancara dengan podcast PBD pada Jumat, Prince mengatakan negara-negara Barat harus menghentikan konflik di Ukraina sesegera mungkin karena mereka tidak akan mampu mengungguli industri pertahanan Moskow. “Kita perlu mengakhiri perang ini karena yang dilakukan Ukraina saat ini hanyalah menghancurkan dirinya sendiri secara demografis,” katanya.
Prince menambahkan bahwa perang yang berkepanjangan telah “menghabiskan generasi penerus Ukraina”, yang akan sulit untuk digantikan. “Basis pertahanan Barat sangat menyedihkan dan Anda tidak akan bisa berperang konvensional melawan beruang Rusia,” ujarnya.
Prince menyarankan agar Barat menerima “perdamaian yang buruk” dan membekukan konflik dengan membiarkan Rusia mempertahankan Krimea, Donetsk, Lugansk, dan wilayah-wilayah lain yang telah menyatakan kemerdekaan dari Ukraina. “Ini bukan kewajiban pembayar pajak AS untuk menghabiskan seratus miliar lagi di Ukraina ketika ada korupsi yang signifikan dan tidak ada hasilnya,” katanya.
Pernyataan Prince mendapat dukungan dari CEO Tesla dan Space X, Elon Musk, yang menulis di X (sebelumnya Twitter): “Sayangnya, itu benar.” Namun, Presiden Ukraina, Vladimir Zelensky, menolak untuk berdialog dengan Rusia setelah referendum di empat bekas wilayah Kiev, yang ia sebut sebagai tidak sah.
Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Moskow menentang pembekuan konflik di Ukraina, karena itu tidak akan menghentikan tujuan dan kepentingan nasional Rusia. Rusia mengatakan bahwa tujuan utamanya adalah untuk “menazifikasi” dan “menonmiliterisasi” Ukraina. (Ly)