Himalayapost.id – Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, baru-baru ini mengumumkan penutupan Crowdtangle, platform analisis media sosial yang banyak digunakan oleh peneliti dan jurnalis.
Keputusan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan peneliti yang bergantung pada Crowdtangle untuk memantau dan menganalisis dinamika media sosial serta penyebaran informasi.
Crowdtangle dikenal sebagai alat yang memungkinkan pengguna untuk melacak performa konten di berbagai platform media sosial, termasuk identifikasi tren viral dan analisis keterlibatan audiens.
Platform ini sangat berguna bagi peneliti yang mempelajari pola penyebaran berita, disinformasi, dan dampak konten media sosial terhadap opini publik.
Dengan penutupan Crowdtangle, banyak peneliti dan jurnalis kini menghadapi tantangan besar dalam mencari alternatif yang setara untuk melakukan analisis mendalam mengenai data media sosial.
Kekhawatiran utama mereka termasuk kehilangan akses ke alat yang telah terbukti berguna dalam penelitian serta kesulitan dalam menemukan platform lain yang menawarkan fitur serupa dengan biaya yang terjangkau.
Meta menjelaskan bahwa keputusan ini adalah bagian dari upaya mereka untuk menyederhanakan operasi dan fokus pada inisiatif inti lainnya.
Namun, keputusan tersebut mendapatkan kritik dari komunitas akademis dan jurnalisme yang merasa bahwa penutupan ini akan menghambat penelitian yang penting mengenai pengaruh media sosial dan informasi.
Beberapa peneliti juga mengkhawatirkan dampak jangka panjang dari penutupan ini terhadap transparansi di media sosial.
Tanpa alat seperti Crowdtangle, pemantauan konten dan analisis akan menjadi lebih sulit, yang dapat memengaruhi kemampuan untuk memahami dan mengatasi tantangan yang terkait dengan penyebaran informasi palsu atau berbahaya di platform sosial.
Sebagai respons, beberapa organisasi dan individu sedang mencari solusi alternatif dan mengeksplorasi kemungkinan pengembangan alat baru yang dapat mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Crowdtangle. Namun, transisi ini diperkirakan akan memerlukan waktu dan sumber daya tambahan.
Dengan penutupan Crowdtangle, Meta menghadapi kritik tajam dari para peneliti yang menekankan pentingnya akses terbuka dan alat analisis yang efektif dalam memastikan pemahaman yang mendalam tentang dinamika media sosial di era digital saat ini. (end)