Himalayapost.id, Jakarta- Pemerintah mempercepat program konversi kendaraan bermotor BBM menjadi kendaraan bermotor listrik. Hal ini disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (19/9/22).
“Saat ini di Indonesia ada sekitar 120.000.000 sepeda motor, jika per satu motor menggunakan BBM 0,34 liter per hari dikalikan dengan 120.000.000 itu sama dengan 700.000 barel crude yang digunakan,” kata Arifin.
Namun menggunakan motor listrik, lanjut Arifin, akan memberi penghematan yang besar bagi masyarakat dan negara dalam hal pengurangan devisa impor BBM atau Crude.
“Jika semakin banyak masyarakat yang beralih menggunakan motor listrik maka diperkirakan, Indonesia akan menjadi cikal bakal Indonesia membangun industri otomotifnya sendiri,” tuturnya.
“Saat ini program motor listrik masih dalam skala pilot project, tetapi dalam program pilot project ini kita juga sudah mempunyai 4 bengkel tersertifikasi dan saat ini ada lagi 40 bengkel lagi yang mengajukan untuk pelatihan bagaimana bisa melakukan konversi, ini akan terus ditumbuh kembangkan,” terang Arifin.
Arifin mengungkapkan, dengan program ini juga akan menumbuhkan kegiatan ekonomi baru, perakitan yang dilakukan oleh bengkel-bengkel service tentunya akan memerlukan tenaga kerja baru dan perputaran roda ekonomi.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, dampak mengkonversi 6 juta motor BBM ke listrik akan mampu mengurangi BBM 12,8 juta barel/tahun, penurunan emisi CO2 sebesar 3,9 juta ton CO2, dan peningkatan konsumsi listrik sebesar 2,4 TWh/tahun.