Himalayapost.id – PRESIDEN Suriah Bashar Al-Assad dikabarkan sempat mengadakan pertemuan dengan penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, di Damaskus sebelum akhirnyaa kehilangan jejak dan dikudeta oleh pemberontak pada Minggu (8/12).
Dua hari sebelum pemberontak berhasil menguasai Damaskus, Assad diketahui masih menerima kunjungan Ali Larijani, penasihat Khamenei, pada Jumat (6/12). Kantor berita Iran, Mehr News, mengutip sumber anonim yang mengonfirmasi bahwa pertemuan tersebut berlangsung pada hari itu.
Menurut laporan Mehr, muncul spekulasi bahwa Iran telah menutup kedutaan besarnya di Damaskus, di tengah situasi pemberontakan yang kian intens dan meluasnya pendudukan terhadap wilayah rezim Assad. Selain itu, Iran juga dikabarkan menarik pasukan militernya, staf kedutaan, dan penasihat dari Suriah.
Namun, Yaqoub Rezazadeh, anggota Komite Parlemen Iran untuk Urusan Luar Negeri dan Keamanan Nasional, membantah laporan tersebut dan menyatakan bahwa operasional Iran di Suriah tetap berjalan normal. Ia juga menegaskan hubungan erat Iran-Suriah, dengan Larijani menyatakan dukungan Iran kepada Assad dalam pertemuan pada Jumat tersebut.
Rezazadeh turut membantah rumor bahwa keluarga Assad telah meninggalkan Suriah. “Berita tentang Assad dan keluarganya meninggalkan Suriah adalah tidak benar,” katanya pada Sabtu (7/12). Ia juga menegaskan bahwa Larijani baru saja bertemu Assad sehari sebelumnya di Damaskus.
Hingga kini, keberadaan Assad masih belum diketahui. Ia dilaporkan meninggalkan Suriah saat pemberontak mulai menguasai ibu kota Damaskus pada Minggu dini hari. Assad, yang telah memerintah selama 24 tahun terakhir, disebut terbang menggunakan pesawat Syrian Air dari bandara Damaskus menuju wilayah pesisir, basis kuat sekte Alawite yang mendukungnya.
Namun, pesawat tersebut dilaporkan tiba-tiba berbalik arah dan terbang menuju lokasi lain sebelum akhirnya menghilang dari radar.(AGF)