Himalayapost.id – Paul Pogba, gelandang Juventus dan timnas Prancis, harus menerima hukuman yang sangat berat setelah terbukti positif menggunakan doping. Pogba dilarang bermain sepak bola selama empat tahun oleh badan anti-doping Italia, Nado Italia, pada Kamis (29/2/2024).
Pogba, yang pernah menjadi pemain termahal di dunia saat bergabung dengan Manchester United pada 2016, mengaku tidak mengetahui bahwa ia telah mengonsumsi zat terlarang. Ia mengklaim bahwa ia hanya mengambil suplemen yang direkomendasikan oleh dokter pribadinya.
Namun, alasan Pogba tidak dapat diterima oleh Nado Italia, yang menganggap bahwa ia telah melanggar kode anti-doping dunia. Pogba dinyatakan positif mengandung testosteron, hormon yang dapat meningkatkan performa atlet, setelah pertandingan Juventus melawan Udinese pada 20 Agustus 2023.
Pogba, yang berusia 30 tahun, tidak akan bisa bermain sepak bola lagi hingga 2028, kecuali jika ia berhasil memenangkan banding di pengadilan arbitrase olahraga di Swiss. Hukuman ini berpotensi mengakhiri karier Pogba, yang telah mengalami banyak cedera dan penurunan performa dalam beberapa tahun terakhir.
Keputusan Nado Italia ini mengejutkan dunia sepak bola, yang menganggap Pogba sebagai salah satu pemain terbaik di generasinya. Pogba telah memenangkan banyak trofi bersama Juventus dan Manchester United, serta membantu Prancis menjadi juara Piala Dunia 2018.
Rekan-rekan setim dan pelatih Pogba, baik di klub maupun di timnas, menyatakan dukungan dan simpati mereka kepada Pogba. Mereka berharap bahwa Pogba dapat membersihkan namanya dan kembali bermain sepak bola secepat mungkin.
Sementara itu, para penggemar sepak bola di seluruh dunia bereaksi beragam terhadap hukuman Pogba. Beberapa menganggap bahwa Pogba adalah korban dari sistem anti-doping yang tidak adil dan tidak transparan. Beberapa lainnya mengkritik Pogba karena telah merusak citra sepak bola dengan tindakannya yang tidak sportif.
Bagaimanapun, hukuman Pogba ini merupakan salah satu skandal terbesar dalam sejarah sepak bola modern. Pogba, yang dikenal sebagai pemain yang berbakat dan karismatik, kini harus menghadapi masa depan yang suram dan tidak pasti. (Ly)