Himalayapost.id – Presiden Iran, Ebrahim Raeisi, dalam kunjungannya ke Pakistan pada Senin, 24 April 2024, telah membuat pernyataan tegas mengenai hubungan negaranya dengan Israel.
Raeisi mengancam akan melenyapkan Israel jika negara tersebut berani melakukan tindakan agresif terhadap Iran. Pernyataan ini disampaikan di hadapan sejumlah akademisi dan budayawan Pakistan dalam pertemuan di Islamabad.
Raeisi menyebut bahwa rezim Zionis harus berhati-hati dan tidak boleh mengambil langkah yang merugikan Iran. Ancaman ini muncul sebagai respons atas serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Israel, termasuk serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan delapan perwira tinggi Iran, termasuk Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi.
Selain menyoroti tindakan Israel terhadap Iran, Raeisi juga menyerang Amerika Serikat (AS) atas peran mereka dalam konflik di Palestina. Ia menegaskan bahwa klaim AS dalam membela hak asasi manusia hanyalah retorika kosong, sementara menyalahkan AS dan Barat sebagai pelanggar hak asasi manusia terbesar saat ini.
Pernyataan Raeisi ini disampaikan dalam konteks pesan Tahun Baru kepada negara-negara Asia yang merayakan Nowruz, di mana ia menekankan pentingnya perdamaian, hidup berdampingan secara damai, dan rekonsiliasi.
Raeisi juga menekankan perlunya langkah konkret untuk menghentikan serangan dan kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza, menyebutnya sebagai tugas kemanusiaan.
Ancaman Raeisi terhadap Israel dan kritiknya terhadap AS menunjukkan posisi keras Iran dalam isu konflik di Timur Tengah, serta menyoroti pentingnya perdamaian dan keadilan dalam hubungan antarnegara. (Ly)