Himalayapost.id – Puma, merek olahraga asal Jerman, mengumumkan bahwa akan mengakhiri kemitraannya dengan tim sepak bola nasional Israel pada tahun 2024. Keputusan ini menuai berbagai tanggapan, di mana sebagian orang menilai sebagai bentuk aktivisme, sementara yang lain menganggapnya sebagai strategi bisnis.
Jurubicara Puma mengatakan bahwa keputusan ini telah direncanakan sejak tahun lalu dan bukan berhubungan dengan seruan boikot konsumen terhadap Israel akibat perang di Gaza yang baru-baru ini berakhir. Namun, keputusan ini juga bertepatan dengan meningkatnya tekanan dari kelompok-kelompok pro-Palestina yang menyerukan boikot terhadap Israel.
“Keputusan ini bukan karena politik,” kata juru bicara Puma. “Kami memiliki kontrak dengan beberapa federasi yang akan berakhir pada tahun 2024 dan tidak akan diperpanjang.”
Puma telah menjadi target seruan untuk melakukan boikot karena aliansinya dengan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA), yang memuncak selama dua bulan serangan Israel di Gaza yang mengakibatkan lebih dari 18 ribu warga Palestina tewas. Serangan tersebut memicu kemarahan internasional dan menyerukan boikot terhadap Israel.
Keputusan Puma untuk menghentikan kemitraannya dengan tim sepak bola nasional Israel diklaim sebagai sebuah bentuk aktivisme terkait isu politik. Namun, diperdebatkan apakah ini benar-benar merupakan bentuk aktivisme. Beberapa orang mempertanyakan apakah keputusan ini diambil untuk menunjukkan dukungan terhadap Palestina atau hanya sebagai bentuk strategi bisnis.
Jika keputusan ini benar-benar merupakan bentuk aktivisme, maka ini merupakan langkah berani dari Puma. Langkah ini dapat memberikan dampak positif bagi perjuangan Palestina dan dapat mendorong merek-merek lain untuk mengikuti jejak Puma.
Namun, jika keputusan ini hanya untuk kepentingan bisnis, maka ini merupakan langkah yang tidak etis. Merek-merek tidak boleh menggunakan isu politik untuk kepentingan bisnis mereka.
Terlepas dari motifnya, keputusan Puma ini telah menjadi sorotan publik dan menjadi salah satu topik hangat di media sosial. Banyak pengguna media sosial mengungkapkan dukungan mereka terhadap keputusan Puma dan menyerukan merek lain untuk mengikuti jejak Puma. (Ly)