Himalayapost.id – Jalur Gaza, 3 November 2023 – Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza terancam mati listrik total dalam beberapa jam ke depan. Hal ini disebabkan oleh krisis bahan bakar yang melanda wilayah tersebut.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, mengatakan bahwa generator listrik di RS Indonesia hanya tersisa “beberapa jam”. Kondisi ini diperburuk oleh membludaknya pasien usai gempuran Israel ke kamp pengungsi Jabalia pada Rabu (1/11).
“Kami menyerukan kepada semua saudara kami di negara-negara penghasil minyak untuk segera turun tangan dan memasok Rumah Sakit al-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia dengan bahan bakar yang dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa orang sakit dan terluka,” kata al-Qudra.
Sebelumnya, Rumah Sakit Indonesia menerima antrean puluhan jenazah usai serangan udara Israel menghantam Jabalia. Serangan tersebut menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai 150 lainnya.
Hingga saat ini, korban tewas di Palestina akibat perang sudah mencapai 8.525 orang.
Mati listrik di RS Indonesia akan berdampak serius terhadap pelayanan kesehatan di wilayah tersebut. Beberapa peralatan medis, seperti ventilator dan mesin cuci darah, membutuhkan listrik untuk beroperasi.
Selain itu, mati listrik juga akan menyulitkan proses evakuasi dan perawatan pasien. Pasien yang membutuhkan perawatan intensif akan kesulitan untuk diangkut ke rumah sakit lain.
RS Indonesia di Gaza merupakan salah satu rumah sakit terbesar di wilayah tersebut. Rumah sakit ini telah memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Palestina selama lebih dari 30 tahun.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, RS Indonesia terus berjuang untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat Palestina. (Ly)