Himalayapost.id – Rudal balistik adalah senjata yang memiliki kemampuan untuk meluncur dengan kecepatan tinggi menuju targetnya. Biasanya, rudal balistik terdiri dari beberapa tahap propulsi yang memungkinkannya mencapai jarak yang jauh dan kecepatan yang sangat tinggi. Jenis rudal ini dibedakan menjadi dua, yaitu rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM) dan rudal balistik taktis yang digunakan untuk jarak yang lebih pendek.
Dalam hal kekuatan daya ledaknya, rudal balistik memiliki potensi yang sangat besar untuk menghancurkan targetnya. Sebagian besar rudal balistik dilengkapi dengan hulu ledak nuklir, yang mampu menghasilkan ledakan dahsyat dengan kekuatan yang setara dengan ribuan hingga jutaan ton bahan peledak konvensional. Dampak ledakan rudal nuklir bisa mencakup kerusakan struktural, kebakaran besar, dan dampak radiasi yang merusak.
Kekuatan daya ledak yang luar biasa dari rudal balistik berarti bahwa penggunaannya dalam konflik militer atau peperangan dapat mengakibatkan dampak yang sangat destruktif. Ledakan rudal nuklir dapat menghancurkan infrastruktur penting, termasuk pusat pemerintahan, pusat industri, dan kawasan perkotaan, serta menyebabkan banyak korban jiwa. Penggunaan rudal balistik nuklir juga berisiko memicu dampak jangka panjang terhadap kesehatan manusia, lingkungan, dan iklim global.
Dampak rudal balistik terhadap lingkungan sangat signifikan dan seringkali sulit untuk dikendalikan. Ledakan rudal nuklir mengeluarkan besar jumlah gas rumah kaca dan partikel-partikel debu ke atmosfer. Partikel debu tersebut dapat mencapai lapisan stratosfer dan mengakibatkan efek kesehatan yang serius bagi manusia seperti peningkatan risiko kanker dan gangguan pernapasan. Selain itu, partikel tersebut juga dapat menyebabkan penurunan suhu global sementara, yang dikenal sebagai “musim dingin nuklir,” yang dapat mengganggu sistem pertanian, menyebabkan kelaparan, dan mempengaruhi ekosistem.
Dampak jangka panjang rudal balistik terhadap lingkungan juga termasuk pencemaran radiasi. Radiasi yang dilepaskan akibat ledakan rudal nuklir dapat mencemari tanah, air, dan sumber daya alam lainnya, mengakibatkan kerusakan ekosistem dan kesehatan manusia. Dampak radiasi ini juga dapat bertahan selama berabad-abad, meninggalkan warisan negatif bagi generasi mendatang.
Selain itu, penggunaan rudal balistik dalam konflik militer dapat menyebabkan polusi lingkungan dari bahan bakar dan bahan kimia yang digunakan dalam proses pembuatan, peluncuran, dan pengoperasian rudal. Penggunaan bahan bakar rakit dan propelan dapat mengeluarkan emisi berbahaya ke atmosfer, menyumbang pada polusi udara dan perubahan iklim. (Ly)