Himalayapost.id – Kementerian Luar Negeri Rusia secara resmi memasukkan nama Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dan pendahulunya, Petro Poroshenko, ke dalam daftar orang yang dicari. Langkah ini diumumkan pada Sabtu, 4 Mei 2024, setelah konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung selama lebih dari 800 hari.
Zelenskyy dan Poroshenko dicari berdasarkan tuduhan yang tidak dijelaskan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Rusia. Meskipun pasal spesifik yang menjadi dasar pencarian tidak disebutkan, kedua tokoh Ukraina tersebut kini menjadi subjek perburuan hukum oleh pemerintah Rusia.
Pencantuman nama mereka dalam daftar buronan ini merupakan bagian dari serangkaian tindakan yang diambil oleh Rusia dalam konteks perang yang sedang berlangsung. Selain Zelenskyy dan Poroshenko, beberapa pejabat dan anggota parlemen dari Ukraina dan negara-negara anggota NATO juga termasuk dalam daftar tersebut4.
Pemerintah Ukraina telah menanggapi langkah ini dengan menyatakan bahwa tindakan Rusia merupakan bukti dari keputusasaan mereka dalam menghadapi situasi saat ini. Sementara itu, konflik di Ukraina terus berlanjut dengan eskalasi yang meningkat, termasuk ancaman penggunaan senjata nuklir oleh Rusia sebagai bentuk pencegahan terhadap intervensi Barat.
Peristiwa ini menambah panjang daftar insiden dalam konflik yang kompleks dan berbahaya, yang tidak hanya mempengaruhi kedua negara yang terlibat tetapi juga stabilitas keamanan global. (Ly)