Himalayapost.id – Di tengah hiruk-pikuk dunia politik yang sering kali diwarnai oleh ambisi dan kepentingan pribadi, ada sosok yang menonjol dan menginspirasi banyak orang dengan sikapnya yang tulus dan berjiwa sosial. Salah satu tokoh politik yang telah menjadi populer belakangan ini adalah Edisar, Dt Manti Basa, SH MH. Meskipun berada di panggung politik, Edisar memiliki ciri khas yang membedakannya dari kebanyakan politisi, yaitu kesediaannya untuk berada di tengah-tengah masyarakat tanpa fasilitas mewah.
Tidak seperti politisi pada umumnya yang sering dihadiri oleh staf dan pengawal, Edisar lebih memilih untuk menyambangi pelosok desa tanpa membawa payung mewah, melainkan hanya dengan berpayung daun keladi. Langkah ini menunjukkan betapa ia sangat menghargai masyarakat dan ingin berada dalam kehidupan sehari-hari mereka tanpa batasan fisik maupun psikologis.
Tentu saja, berpayung daun keladi saat hujan bukanlah tindakan yang biasa dilakukan oleh orang-orang di kalangan politik. Namun, inilah yang menjadi pembeda Edisar yang tulus dan mengutamakan kepedulian terhadap masyarakat. Baginya, bersiraturahim dengan masyarakat bukan hanya sekadar retorika politik, tetapi sebuah nilai yang harus diperjuangkan dengan tulus dan ikhlas.
Sebagai seorang Erdisar, beliau tidak pernah menunjukkan kesombongan atau superioritasnya di hadapan masyarakat. Ia bersedia turun tangan membantu masyarakat dalam berbagai kegiatan dan acara, tanpa memperdulikan cuaca yang mungkin tidak bersahabat. Sikap rendah hati ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai figur yang sangat dihormati dan dicintai oleh warga.
Edisar juga telah banyak memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat di wilayahnya. Berbekal latar belakang pendidikan yang mumpuni dan pengalaman di bidang hukum, ia telah mampu mengajukan berbagai inisiatif kebijakan yang berdampak positif bagi masyarakat.
Keberpihakan Edisar terhadap masyarakatnya juga tercermin dalam interaksinya dengan anak-anak dan kaum muda. Ia selalu bersemangat mengajak mereka untuk lebih aktif dalam pendidikan dan pengembangan potensi diri. Bagi mereka, Edisar adalah sosok inspiratif yang memberikan teladan nyata tentang bagaimana seorang pemimpin seharusnya bertindak dan peduli kepada warganya.
Banyak yang bertanya-tanya, apa motivasi sebenarnya di balik tindakan Edisar yang berpayung daun keladi. Bukanlah kemewahan atau kesombongan yang menjadi pendorongnya, melainkan keinginan tulus untuk mendekatkan diri dengan masyarakatnya. Selain itu, sikap rendah hati ini juga ingin menunjukkan bahwa ia bukanlah sosok yang berjarak tinggi dari warga yang ingin memilihnya sebagai pemimpin.
Kisah seorang Edisar yang rela berpayung daun keladi demi masyarakatnya telah menginspirasi banyak orang. Ia adalah contoh hidup bahwa politik tidak selalu identik dengan kepentingan pribadi, tetapi juga sebagai panggung nyata untuk melayani masyarakat tanpa pandang bulu. (Ly)