Himalayapost.id – Dalam perkembangan terbaru yang menegangkan di Timur Tengah, Israel melancarkan serangan udara di Suriah Selatan. Pada tanggal 29 Mei 2023, dua rudal Israel menargetkan pertahanan udara Suriah, menyebabkan kerusakan signifikan dan melukai lima pejuang Suriah. Serangan ini merupakan bagian dari serangkaian tindakan agresif yang telah meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.
Menurut laporan, serangan tersebut dilakukan dari Dataran Tinggi Golan dan menargetkan lokasi-lokasi militer di sekitar Damaskus, termasuk sebuah pangkalan pertahanan udara dan situs-situs militer di daerah Hameh di pedesaan Damaskus serta di sekitar Bandara Internasional Damaskus.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang berbasis di Inggris, menyatakan bahwa serangan Israel telah menyasar situs-situs yang digunakan para pejuang.
Serangan ini juga berdampak pada sipil, dengan setidaknya satu warga sipil dilaporkan terluka dan menyebabkan kerusakan material. Akibat serangan ini, Suriah terpaksa menghentikan penerbangan di Bandara Damaskus, menunjukkan dampak langsung serangan tersebut terhadap infrastruktur sipil dan operasi sehari-hari.
Sejak perang saudara pecah di Suriah pada tahun 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan udara terhadap tetangganya, menargetkan pasukan pemerintah serta pasukan sekutu yang didukung Iran dan pejuang Hizbullah.
Israel menyatakan serangan tersebut diperlukan untuk mencegah Iran mendapatkan pijakan di depan pintunya, sementara Iran dan sekutunya mengutuk tindakan Israel sebagai pelanggaran kedaulatan dan agresi yang tidak dibenarkan.
Dengan serangan terbaru ini, komunitas internasional kembali dihadapkan pada kenyataan pahit bahwa konflik di Suriah masih jauh dari penyelesaian damai. Serangan yang terus berulang menunjukkan bahwa tanpa solusi politik yang komprehensif, kekerasan akan terus menjadi bagian dari narasi yang menyedihkan di kawasan ini. (Ly)