Himalayapost.id – Serangan terhadap rumah sakit di Gaza telah memicu gelombang protes di Turki, dengan ribuan orang berkumpul di luar misi diplomatik Israel di Istanbul dan ibu kota Ankara untuk mengutuk insiden tersebut.
Baik Israel maupun kelompok Hamas terlibat dalam permainan saling tuduh, menyalahkan satu sama lain atas serangan yang merusak.
Insiden ini telah lebih meningkatkan ketegangan di wilayah yang sudah tidak stabil, menyebabkan ratusan orang tewas dan meningkatkan kekhawatiran tentang krisis kemanusiaan di Gaza.
Serangan terhadap rumah sakit di Gaza telah mendapat reaksi kaget dan kemarahan di seluruh dunia.
Rumah sakit, yang merupakan jalur kehidupan kritis bagi warga Gaza, diserang oleh serangan udara, yang mengakibatkan kehilangan ratusan nyawa tak berdosa.
Ketika debu reda, Israel dan Hamas terlibat dalam perang kata-kata, masing-masing menuding jari satu sama lain.
Israel mengklaim bahwa rumah sakit tersebut digunakan oleh Hamas sebagai basis untuk meluncurkan serangan roket, menjadikannya sasaran militer yang sah.
Mereka berpendapat bahwa tindakan mereka adalah tindakan pembelaan diri dan bertujuan untuk menonaktifkan kemampuan serangan Hamas. Namun, Hamas dengan tegas membantah tuduhan ini, menyatakan bahwa rumah sakit tersebut murni fasilitas sipil yang menyediakan layanan medis penting bagi warga Gaza.
Narratif yang bertentangan ini telah lebih mendalamkan kesenjangan antara kedua belah pihak, dan tidak ada yang bersedia menerima tanggung jawab atas insiden tragis ini.
Permainan saling tuduh ini tidak hanya menghambat upaya mencari solusi damai tetapi juga memperparah penderitaan warga sipil yang terjebak di antara pertempuran.
Serangan terhadap rumah sakit ini telah memiliki konsekuensi yang jauh mencapai, terutama di Turki. Ribuan warga Turki turun ke jalan, mengekspresikan solidaritas mereka dengan warga Gaza dan mengutuk tindakan Israel.
Protes di luar misi diplomatik Israel di Istanbul dan Ankara ditandai dengan pidato-pidato berapi-api, nyanyian, dan seruan untuk keadilan.
Pemerintah Turki juga mengutuk serangan tersebut, menuntut akhir segera dari kekerasan dan mendorong komunitas internasional untuk campur tangan.
Presiden Erdogan telah meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB untuk mengatasi krisis yang memburuk dan memastikan perlindungan nyawa yang tak berdosa.
Komunitas internasional telah menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi yang memburuk di Gaza. Panggilan untuk gencatan senjata dan kembali ke meja perundingan semakin meningkat, dengan pemimpin dunia mendorong baik Israel maupun Hamas untuk bersikap hati-hati dan memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan warga sipil.
Serangan terhadap rumah sakit di Gaza tidak hanya mengakibatkan kehilangan nyawa yang tragis tetapi juga meningkatkan ketegangan antara Israel dan Hamas.
Permainan saling tuduh antara kedua belah pihak lebih mempersulit upaya mencari solusi damai untuk konflik ini. Protes di Turki mencerminkan kemarahan global atas insiden tersebut dan kebutuhan mendesak akan penyelesaian cepat terhadap krisis ini. (Ly)